Dollar Menguat Setelah Brexit



( 2016-06-28 03:11:39 )

Pada sesi akhir perdagangan hari Senin, kurs dolar AS terpantau terus menguat terhadap sebagian besar mata uang mayor lainnya, setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam sebuah referendum bersejarah. Pihak “Tinggalkan” memimpin referendum Brexit Inggris pada Jumat lalu dengan memperoleh kurang lebih 52 persen suara, dan itu artinya negara tersebut keluar dari blok 28 negara Uni Eropa setelah menjadi anggota selama 43 tahun.

Sterling dan Euro memanjangkan kerugian terhadap greenback pada Senin, karena kecemasan tentang imbas dari Brexit terhadap ekonomi Inggris dan ekonomi zona Euro telah memuncak. Sterling turun 3,5 persen terhadap greenback selama sesi, sementara mata uang bersama kehilangan 0,9 persen terhadap dolar. Sementara itu, yen Jepang naik tipis terhadap greenback yang diperdagangkan pada level 101.99 dolar AS pada akhir perdagangan karena status safe haven.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,16 persen menjadi 96,559 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1019 dolar dari 1,1144 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3192 dolar dari 1,3696 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7343 dolar dari 0,7508 dolar. Dolar dibeli 101,99 yen Jepang, lebih rendah dari 102,24 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9776 franc Swiss dari 0,9724 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3092 dolar Kanada dari 1,2936 dolar Kanada.