Dollar Ditutup Lemah Di Akhir Sesi



( 2016-07-26 01:54:59 )

Di akhir sesi Senin (25/07) perdagangan New York, Kurs dolar AS terpantau melemah terhadap sebagian besar mata uang mayor disebabkan para investor menanti pertemuan Federal Reserve yang diamati dengan cermat, yang akan dibuka pada Selasa.

Para analis mengungkapkan walaupun investor tidak mengharapkan para pejabat bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang, data ekonomi positif baru-baru ini telah tetap mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) awal untuk sektor manufaktur AS disesuaikan secara musiman dari Markit, naik dari 51,3 pada Juni menjadi 52,9 pada Juli, level tertinggi dalam setahun, menampakkan sebuah peningkatan kuat dalam kondisi bisnis AS secara keseluruhan.

Selain itu, Departemen Perdagangan AS pekan lalu melaporkan bahwa housing starts atau rumah baru dibangun yang dimiliki secara pribadi pada Juni berada di tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,189 juta unit, 4,8 persen di atas estimasi Mei yang direvisi. Perkiraan terbaru juga mengalahkan konsensus pasar 1,170 juta.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, telah bertahan di tertinggi empat bulan pada sesi sebelumnya, turun sedikit 0,19 persen menjadi tercatat pada 97,282 pada akhir perdagangan Senin. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0993 dolar dari 1,0956 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3125 dolar dari 1,3093 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7469 dolar dari 0,7463 dolar. Dolar dibeli 105,78 yen Jepang, lebih rendah dari 106,09 yen pada sesi sebelumnya. Dolar jatuh ke 0,9860 franc Swiss dari 0,9887 franc Swiss, dan sedikit menguat menjadi 1,3223 dolar Kanada dari 1,3154 dolar Kanada.