Dolar Berakhir Melemah Pada Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS Yang Menurun



( 2016-08-03 03:16:40 )

Pada penutupan perdagangan sesi Selasa, Dolar memanjangkan kerugian terhadap mata uang mayor lainnya, diikuti dengan berita mengenai strategi stimulus tambahan di Jepang dan ekspektasi yang lebih rendah untuk peningkatan suku bunga AS sebelum terbebani oleh akhir tahun.

Departemen Perdagangan mengungkapkan bahwa pengeluaran pribadi AS melambung naik 0,4 persen pada bulan Juni dibanding dengan bulan sebelumnya. Para ahli ekonomi telah berspekulasi kenaikan sebanyak 0,3 persen. Sedangkan pengeluaran ruamh tangga di AS juga mengalami kenaikan 0,4 persen pada bulan Mei. Dirilisnya data pertumbuhan kuartal kedua pada pekan lalu yang lemah menjadikan ekspektasi untuk peningkatan suku bunga AS sebelum akhir tahun juga menurun secara mengagetkan.

Euro menguat 0,5 persen berada di level 1.1222 pada akhir perdagangan Selasa sesi New York dari sebelumnya di level 1.1164 pada akhir perdagangan Senin. Sementara itu, ICE US Dollar index adalah ukuran kekuatan greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,7% di 95,0750.

Pada perdagangan mata uang lainnya, dolar juga jatuh terhadap yen setelah pemerintah Jepang mengeluarkan rincian paket stimulus fiskal dalam sebuah upaya terbaru Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menghidupkan kembali perekonomian Jepang setelah selama dua dekade mengalami pertumbuhan yang stagnan.

US dollar diperdagangkan pada 100,86 yen pada akhir Selasa, melemah 1,5% dari 102,39 yen pada akhir Senin. Investor mendorong yen lebih tinggi pada ekspektasi bahwa pemerintah Jepang tidak akan menggunakan taktik stimulus yang lebih ekstrim, yang biasanya membantu melemahkan mata uangnya dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar.