Menteri Perindustrian Mematok Ekspor Mobil Meningkat 10 Persen Di Tahun 2017



( 2016-08-12 03:19:47 )

Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian memberikan target volume ekspor mobil meningkat 10% pada tahun 2017 mendatang, dibandingkan dengan tahun ini. Pencapaian target tersebut akan disokong dengan kebijakan pemerintah melahirkan iklim investasi yang kondusif dan makin agresifnya para prinsipal memproduksi kendaraan global.

“Saya optimistis karena pemerintah bersama pelaku industri otomotif di dalam negeri berambisi menciptakan Indonesia menjadi basis produksi industri kendaraan bermotor serta komponennya di ASEAN bahkan dunia,” terang Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Banten.

Untuk mengangkat pasar ekspor, Menperin menerangkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina terkait pembicaraan mengenai pengembangan standar emisi dari Euro 2 ke Euro 4. “Kami minta supaya Pertamina sudah dapat menyiapkan (suplai bahan bakar yang mendukung standar emisi tinggi) dengan target tahun 2019 atau 2020. Saat ini Pertamina sudah menyiapkan kilang,” ungkap Menperin, Airlangga.

Kementerian Perindustrian sendiri, dengan sungguh-sungguh meninjau tentang pemberlakuan standar Euro 4. Selain bermanfaat dari sisi lingkungan, juga akan berpengaruh pada industri. “Pelaku industri otomotif di dalam negeri agar memprioritaskan produksi kendaraan yang ramah lingkungan sehingga memenuhi standar emisi kendaraan Euro-4. Kami juga tengah menyiapkan roadmap-nya karena penerapan Euro4 itu bagus dampaknya terhadap lingkungan,” ujarnya.

Solusi lainnya untuk meningkatkan ekspor adalah para prinsipal perlu memperbanyak produksi kendaraan yang diminati pasar global saat ini seperti tipe sedan dan SUV. Airlangga menambahkan, “Selama ini di Indonesia lebih banyak memproduksi model MPV”.

Di samping itu, Menperin berharap kepada para pelaku industri otomotif nasional agar lebih mendalami struktur industrinya melalui pengembangan kemampuan industri komponen. Menurut tinjauan Kementerian Perindustrian, penjualan kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,1 juta unit pada tahun 2015.

Industri otomotif juga memberikan dampak ganda cukup besar atas kegiatan sektor ekonomi lainnya, terutama terhadap penyerapan tenaga kerja yang hingga saat ini mencapai 1,5 juta orang. Jumlah itu terdistribusi pada berbagai sektor mulai dari industri perakitan, industri komponen lapis pertama, kedua dan ketiga, sampai di tingkat bengkel resmi sales, service dan spare parts.