Minyak Mentah Meningkat 1 Persen Tertolong Dolar AS Yang Melemah



( 2016-08-26 02:08:43 )

Pada akhir perdagangan Jumat dinihari tadi, harga minyak mentah meningkat 1 persen terpicu ekspektasi dolar yang akan melemah sesudah pidato utama Jumat oleh Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen, membentuk komoditas dengan mata uang dolar ini lebih memukau baggi pemegang mata uang lainnya.

Beberapa pedagang juga terdorong data bullish yang dikeluarkan oleh perusahaan pengamatan energi Genscape memperlihatkan penarikan lebih dari 313.000 barel pada titik pengiriman Cushing, Oklahoma untuk minyak mentah berjangka AS selama satu pekan untuk 23 Agustus.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 56 sen, atau 1,2 persen, ke $ 47,33. WTI kehilangan hampir 3 persen pada sesi sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 66 sen menjadi $ 49,71 per barel, setelah menetap turun 1,8 persen pada Rabu. Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang karena beberapa investor menjual mata uang sebelum pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, di mana Yellen akan berbicara tentang kebijakan moneter AS pada hari Jumat.

Data ekonomi AS baru-baru ini telah menetapkan produktivitas lesu dan inflasi terkendali, menganjurkan Fed bisa membatallkan meningkatkan suku bunga. Bank sentral AS menaikkan suku untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade di bulan Desember. Anggota OPEC akan bertemu di sela-sela Forum Energi Internasional, untuk kelompok produsen dan konsumen, di Aljazair pada 26-28 September.

Ada spekulasi bahwa OPEC dan produsen lain yang dipimpin oleh Rusia akan setuju untuk peredaman produksi pada pertemuan tersebut. Beberapa analis memperkirakan kesepakatan tersebut, menunjuk catatan produksi OPEC dan kecenderungan dengan anggota kunci kelompok, seperti Arab Saudi dan Iran, untuk melindungi pangsa pasar mereka dengan mempertaruhkan harga.

Sebuah Analis memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika dollar AS terus melemah menjelang pidato Yellen di Wyoming. Namun sentimen kekenyangan global masih terus mengikuti.