Harga Emas Tertekan Akibat Kekhawatiran Naiknya Suku Bunga The Fed



( 2016-08-31 13:55:51 )

Harga emas anjlok ke level paling rendah dalam dua bulan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penyebab penurunan harga emas tersebut dikarenakan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari laman Wall Street Journal, Rabu (31/8/2016), harga emas untuk pengiriman bulan Desember ditutup melemah 0,8 persen ke angka US$ 1.316,50 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Penutupan tersebut berada di level paling rendah sejak 23 Juni, sehari sebelum Brexit memicu harga emas melonjak.
Harga emas memang tertekan beberapa pekan terakhir yang disebabkan oleh sentimen dari The Fed. Pada Jumat lalu Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen menyampaikan bahwa muncul adanya kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Pernyataan tersebut menguatkan sinyal yang sebelumnya dikeluarkan oleh Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer kalau kemungkinan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada September nanti.
Pernyataan tersebut berdampak tekanan pada harga emas. Sebab, dengan naiknya suku bunga emas harus dapat bersaing dengan instrumen investasi lainnya yang tak hanya memberikan keuntungan kenaikan harga saja namun juga memberi bunga.
Ke depan, para analys memprediksi kalau harga emas akan bergerak menyesuaikan data-data ekonomi yang ada serta komentar atau sinyal yang dirilis oleh para pejabat Bank Sentral AS.
"Setiap angka akan diteliti untuk menjadi petunjuk dalam melakukan aksi beli atau aksi jual. Angka-angka tersebut adalah petunjuk apakah The Fed akan menahan atau menaikkan suku bunga," tandas David Govett, kepala analis logam mulia di Marex Spectron.
Bila suku bunga naik maka akan membebani harga emas karena logam mulia tersebut harus bersaing dengan aset-aset lainnya.