Komite Untuk CPO Akan Berkantor di Indonesia



( 2016-09-01 12:18:53 )

‎Indonesia dan Malaysia sudah membentuk komite khusus crude palm oil (CPO) yang diberi nama Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) pada bulan Oktober 2015 lalu. Dimana Indonesia dipilih sebagai tempat sekretariat dari komite tersebut yang akan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2017.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto menuturkan, terpilihnya Indonesia menjadi tempat sekretariat ‎komite tersebut karena saat ini Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia mengalahkan Malaysia.
"Karena kita adalah produsen terbesar di dunia. Ini nanti menetapkan eksekutif direktur dan lain-lain. Jadi kita yang akan formulasikan bagaimana kesekretariatan atau pengoperasian CPOPC. Intinya men-set-up supaya organisasi ini dapat berjalan 1 Januari 2017 nanti," tutur dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Menurut Panggah, dengan dibentuknya kesekretariatan CPOPC di Indonesia, komite ini dapat lebih fokus merumuskan hal-hal yang telah diatur terkait dengan produk CPO. Salah satu contoh, CPOPC ini mengeluarkan standar produk CPO yang diharapkan dapat diterapkan di seluruh dunia.
"Jadi kita buat standar yang sama dari seluruh produsen Industri sawit sendiri. Standar di kebun dan di industri. Kemudian terkait dengan petani sawit, pembinaan petani sawit. Kemudian juga manajemen stok, pembentukan green economic zone atau palm oil green economic zone," jelas dia.
Rencananya Indonesia dan Malaysia akan mengajak negara penghasil CPO lain untuk ikut dalam komite ini. Dengan masuknya negara-negara itu diharapkan akan memberi dampak positif bagi komoditi CPO di dunia.
"Nanti ini bisa bertambah keanggotaannya diperluas termasuk juga nanti ada Brasil, kemudian Nigeria, Thailand, lalu ada Pantai Gading dan ada 10 negara lagi kalau tidak salah. Negara-negara yang memproduksi CPO itu dibuka," jelas dia.