Akhir Pekan IHSG Berakhir Menguat 18,91 Poin



( 2016-09-02 15:33:19 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (2/9/2016) berakhir menguat 18,91 poin atau 0,35% ke level 5.353,46.Sebelumnya pagi tadi, IHSG dibuka melemah 10,97 poin atau 0,21% ke level 5.323,57. Namun, saat penutupan sesi I, indeks rebound dengan naik 11,08 poin atau 0,21% ke level 5.345,52.

Sepanjang hari ini indeks diperdagangkan di kisaran 5.323,04-5.359,91. Kondisi perekonomian stabil membuat indeks berhasil masuk ke zona hijau, sementara pasar Asia berakhir mixed karena pedagang masih menunggu data pekerjaan AS.

Melansir CNBC, Jumat (2/9/2016), patokan Australia ASX 200 ditutup turun 42,76 poin atau 0,79% pada 5.372,80, dimana mayoritas sektor berakhir rendah. Indeks Jepang Nikkei 225 selesai datar di 16.925,68, menyeberangi Selat Korea, Kospi ditutup naik 5,59 poin atau 0,28% ke 2.038,31. Di Hong Kong, indeks Hang Seng ditutup naik 104,36 poin atau 0,45% di 23.266,70.

Pasar daratan China ditutup mixed, dengan Shanghai naik 4,19 poin atau 0,14% pada 3.067,49. Indeks Shenzhen jatuh 8,17 poin atau 0,40% ke 2.009,29. Mixed dari penutupan bursa Asia ini karena pedagang dan investor masih mengincar laporan pekerjaan AS pada Jumat ini, sebagai petunjuk The Fed menaikkan suku bunga. Pejabat The Fed berulang kali mengatakan keputusan mereka (menaikkan suku bunga) tergantung pada data ekonomi. Dan pekan lalu, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen optimistis tentang kesehatan ekonomi tersebut.

Sentimen pasar karena para pedagang cenderung mengambil risiko lebih sedikit menjelang non-farm payrolls, kata Margaret Yang, seorang analis pasar di CMC Markets di Singapura. Laporan non-farm payroll merupakan salah satu indikator yang akan digunakan The Fed menjelang kebijakan moneter pada September ini. Menurut Yang, jika data aktual dari non-farm payroll buruk maka antusiasme dari kenaikan suku bunga September akan redam. Dan reli dolar mungkin akan hilang, ucap Yang.

Di bursa Indonesia, dari 389 saham yang diperdagangkan, sebanyak 174 saham menguat, 135 melemah, dan 80 stagnan. Mayoritas sektor saham berakhir positif dengan sektor properti memimpin penguatan 1,34%, sementara sektor tambang jeblok 0,40%. Nilai transaksi saham mencapai Rp4,55 triliun dari 5,85 miliar saham yang diperjualbelikan. Dan transaksi bersih asing sebesar Rp52,25 miliar dengan aksi jual asing Rp1,703 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,756 triliun.