Pada Perdagangan Akhir Pekan Harga Minyak Mentah Meningkat 3 Persen



( 2016-09-05 03:04:14 )

Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari, harga minyak mentah meningkat sebesar 3 persen dengan pernyataan suport Rusia untuk pembekuan produksi dan setelah berita menurunnya perkembangan pekerjaan AS pada bulan Agustus menekan dolar AS. Akan tetapi minyak mentah berjangka masih stabil di jalur untuk kerugian mingguan besar pada keresahan kelebihan cadangan.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat $ 1,28, atau 2,97 persen, diperdagangkan pada $ 44,44 per barel, di jalur untuk 7 persen pada penurunan mingguan. Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent meningkat $ 1,27, atau 2,77 persen, diperdagangkan pada $ 46,72 per barel tapi berada di jalur untuk penurunan lebih dari 6 persen dalam satu minggu.

Minyak mentah terlebih dulu meningkat usai Presiden Rusia Vladimir Putin melaporkan kepada Bloomberg kesepakatan antara eksportir minyak untuk membekukan produksi akan menjadi keputusan yang tepat untuk mendukung pasar. Laporan yang diterbitkan pada hari yang sama Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengecilkan potensi untuk membicarakan kemungkinan pembekuan produksi.

Pertumbuhan lapangan kerja AS yang berkurang lebih dari yang diharapkan bulan lalu setelah dua bulan berturut-turut naik kuat dan keuntungan upah moderat, meragukan Federal Reserve Open Market Committee akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 20-21 September yang akan datang. Indeks dolar AS menurun setelah laporan pekerjaan, membuat minyak dan komoditas dalam mata uang dollar lebih terjangkau bagi pemegang euro dan mata uang lainnya.

Jumlah kilang minyak yang beroperasi di bidang AS naik 1 dengan total 407, menandai peningkatan kesembilan dalam 10 minggu kenaikan setelah pembacaan datar pekan lalu, menurut hitungan mingguan dari penyedia jasa energi Baker Hughes. Pada saat ini tahun lalu, pengebor beroperasi 662 rig minyak.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menerangkan bahwa ia optimis produsen pindah ke posisi normal pada produksi minyak. Anggota OPEC akan membahas potensi pembekuan produksi pada pertemuan informal 26-28 September di Aljazair. “Skenario paling mungkin adalah bahwa tidak akan ada pembekuan dalam pertumbuhan produksi apapun,” tegas ekonom minyak senior di ABN Amro, Hans van Cleef.

Hal ini lebih mungkin, katanya, peserta akan terus memonitor pasar dan mungkin menunda pembicaraan hingga pertemuan OPEC resmi di Wina pada 30 November. Selain itu, simpanan kelebihan AS akan kembali ke pasar karena beberapa produsen di bagian timur Teluk Meksiko memulai kembali operasi lepas pantai karena badai Hermine membuat pendaratan di Florida dan melemah menjadi badai tropis.

Harga minyak diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 44,00-$ 43,50, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance $ 45,00-$ 45,50. Hal itu diprediksikan oleh para analis untuk perdagangan berikutnya yang berpotensi lemah dengan sentimen kekenyangan global dan penguatan dollar AS yang menean harga minyak mentah.