Minyak Mentah Diperdagangkan Beragam Usai Harapan Kesepakatan Pembekuan Produksi Berkurang



( 2016-09-07 02:56:03 )

Pada akhir perdagangan Rabu dinihari, harga minyak mentah terpantau beragam sesudah berkurangnya harapan pada kesepakatan antara Rusia dan Arab Saudi dalam pembekuan produksi untuk menanggulangi kekenyangan pasokan global. Pada hari Senin, Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk bekerjasama di pasar minyak dunia dalam menstimulasi minyak mentah Brent untuk dapat melonjak hampir 5 persen. Akan tetapi peningkatan terhalang selepas Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih mengabarkan tidak ada kepentingan untuk membekukan produksi untuk sekarang ini.

Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan menurun 27 sen pada tingkat $ 47,36 per barel. Minyak mentah berjangka AS untuk Oktober, yang diperdagangkan tipis pada hari Senin karena libur Hari Buruh, meningkat 47 sen berada di tingkat $ 44,91 per barel.

Sementara prospek tindakan dari Menteri Saudi dikurangi dengan segera, mitra Rusia Alexander Novak mengungkapkan bahwa ia sangat transparan untuk gagasan tentang cut-off periode untuk digunakan jika negara memutuskan untuk membekukan produksi dan menerangkan pemotongan produksi bisa dipertimbangkan.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen non-OPEC, seperti Rusia, akan melangsungkan pembicaraan informal di Aljazair pada 26-28 September nanti. Banyak di pasar skeptis persetujuan akan terjadi. “Sepertinya kami telah menemukan kisaran perdagangan baru di $ 40-an sekarang dan pasar sangat sensitif terhadap setiap cerita tentang kemungkinan pembekuan produksi,” ucap seorang analis senior di Tradition Energy di Stamford, Connecticut, Gene McGillian.

Pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo bertemu Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh di Teheran. Sesudah pertemuan tersebut, Zanganeh menjelaskan ia akan mendukung setiap tindakan untuk menstabilkan harga minyak mentah di sekitar $ 50- $ 60 per barel. OPEC dan Rusia mencoba awal tahun ini untuk mengekang kekenyangan dengan upaya pembekuan produksi, tapi kesepakatan itu luntur pada bulan April karena ketegangan antara Arab Saudi dan Iran.

“Kondisi Iran tampaknya bahwa OPEC harus setuju untuk mengizinkan Iran untuk kembali ke kuota ekspor OPEC dan tingkat produksi pra-sanksi ,” tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan. “Bahkan jika berhasil, pembekuan OPEC kemungkinan akan menjadi jangka pendek positif tetapi jangka menengah negatif untuk harga minyak.”

Di pasar AS, kata para pedagang bahwa pasar didukung oleh data Genscape yang melaporkan hasil penarikan dari sekitar 700.000 barel minyak mentah pekan lalu di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman minyak mentah berjangka AS.

Harga minyak diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 44,50 – $ 44,00 dan jika naik akan menembus kisaran Resistance $ 45,50 – $ 46,00. Hal itu diprediksikan oleh para analis untuk perdagangan berikutnya yang berpotensi berpotensi naik dengan melemahnya dollar AS setelah data sektor jasa AS turun.