Perdagangan Safe Haven Lebih Diminati Daripada Pasar Forex Saat Ini



( 2016-09-13 07:08:15 )

Pada perdagangan sesi Asia hari Selasa (13/09) diawali dengan pasar masih lesu dengan mata uang berisiko dan lebih memilih perdagangan mata uang safe haven. Lantaran keputusan dari bank-bank sentral dunia yang masih belum jelas dengan memberikan kegelisahan pasar akan kondisi global.

Dalam satu minggu terakhir, bank sentral negara yang sedang mengalami keadaan di simpangan jalan tidak memberitahukan suatu kebijakan yang memuaskan sehingga memberikan outlook yang sulit bagi ekonomi negara-negara di wilayah Euro. Hal yang sama juga dari bank sentral Australia yang tidak memberikan sinyal positif kebijakan moneter selanjutnya. Keresashan pasar ini sudah terjadi sejak perdagangan awal pekan yang sepi terhadap penggerak fundamental yang kuat sehingga membuat perdagangan aset safe haven seperti yen dan emas lebih menarik para pelaku pasar.

Kekhawatiran pasar tersebut semakin bertambah setelah adanya konfirmasi pernyataan oleh seorang gubernur Fed Lael Brainard yang menganjurkan bank sentral Amerika untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar menyikapi kondisi ekonomi saat ini. Pernyataan ini menampar semua komentar pejabat tinggi Fed lainnya yang justru sebaliknya harapkan kenaikan suku bunga sangat diperlukan.

Perdagangan awal pekan dollar sebagai mata uang utama global mengalami perdagangan yang sempit dan tertekan oleh sentimen pernyataan Brainard tersebut, sehingga dijadikan pijakan rebound bagi rival-rivalnya.