Wall Street Turun Tajam Tertekan Sektor Energi



( 2016-09-14 03:58:53 )

Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) melemah tajam pada akhir perdagangan kemarin waktu setempat, terseret jatuhnya saham energi dikarenakan harga minyak dunia yang kembali melemah. Ditambah sektor keuangan juga mengalami tekanan karena meredanya peluang kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed rate untuk jangka pendek.

Tekanan terbesar datang dari 10 sektor indeks S&P 500 yang semuanya berada dalam zona merah diikuti indeks Dow Jones industrial average. Indeks energi terpeleset mencapai 2,86% dipimpin penurunan harga minyak mentah dunia sebesar 3% setelah IEA maupun OPEC (Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia) mengatakan kondisi kelebihan pasokan masih akan bertahan cukup lama.

Ditambah sebelumnya tiga pejabat tinggi Fed atau Bank Sentral AS mengambil sikap dovish terhadap kenaikan suku bunga acuan, berbeda dengan pernyataan mereka yang lebih agresif selama dua pekan terakhir. Ada ketidakpastian mengenai kenaikan (suku bunga) untuk membuat investor kehilangan kepercayaan terhadap komentar yang datang dari petinggi Fed, ujar Manajer Direktur Janlyn Capital Andre Bakhos.

Tercatat Dow Jones industrial average mengalami penurunan 1,41% untuk mengakhir sesi perdagangan di level 18.066,75, ketika indeks S&P 500 kehilangan 1,48% menjadi 2.127,02. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada Komposit Nasdaq yang menyusut 1,09% menjadi 5.155,26.

Indeks keuangan S&P jatuh mencapai 1,82%. Titik terang hanya di pasar keuangan datang dari saham Apple yang melompat 2,55% setelah laporan permintaan yang kuat untuk smartphone terbaru mereka. Di sisi lain saham Freeport McMoRan jatuh 8,39%, saat 8,2 miliar saham diperdagangan Wall Street pada sesi kemarin. Ini di atas rata-rata harian 6,3 miliar selama 20 sesi menurut data Thomson Reuters.