Gramedia Olah Bisnis Buku Digital



( 2015-11-23 05:23:04 )

Perkembangan teknologi dan piranti canggih mendorong peningkatan aktivitas berbasis digital. Tak terkecuali kebutuhan membaca buku secara digital. Agar tidak larut di tengah modernitas, PT Gramedia Asri Media pun semakin serius mengembangkan bisnis digital. Gramedia Asri yang merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia, baru saja melakukan kerjasama bisnis digital. Yosef Adityo N., General Manager Corporate Secretary PT Gramedia Asri Media menegaskan, "Akhir-akhir ini kami memperoleh kontrak pengadaan buku digital dari e-library milik pemprov DKI Jakarta." Namun, manajemen Gramedia Asri masih diam-diam menyimpan detail kontrak itu.


Pemilik jaringan toko buku Gramedia tersebut berargumen, masih dalam langkah negosiasi. Yang pasti, Gramedia Asri menganggap bisnis buku digital adalah tabungan masa depan. Meskipun, kontribusi bisnis tersebut terhadap total pendapatan baru sekitar 1 persen. Target perusahaan tersebut adalah menambah sekitar 2.000 judul buku digital. Kini sudah ada sekitar 12.000 judul buku digital di rak maya toko buku Gramedia. Dalam rangka mengembangkan bisnis buku digital tak lain juga menjawab tantangan Gramedia Asri saat ini. Mereka tak memungkiri jika bisnis buku cetak tengah meredup. Padahal semula, bisnis buku cetak adalah tulang punggung pendapatan perusahaan ini. Dalam catatan Gramedia Asri, kontribusi pendapatan mereka saat ini yakni; 50 persen buku dan 50 persen non-buku.


Pendapatan non-buku semisal penjualan peralatan kantor, sekolah, dan olah raga. Yosef mengatakan, "Tapi sebenarnya mau seimbang atau tidak, itu tidak menjadi masalah," aku Yosef. Pasalnya, Gramedia Asri lebih fokus pada upaya untuk mempertahankan margin. Perusahaan tersebut tak mempermasalahkan komposisi pendapatan selama margin bisnis tetap menguntungkan. Pendapat mereka, margin bersih bisnis buku dan non-buku sama, yakni 10 persen. Alasan lain, Gramedia Asri sangat yakin dengan penurunan bisnis buku cetak hanya siklus sementara. Mereka bercermin dari kondisi penjualan buku cetak di Eropa dan Amerika. Dari kacamata perusahaan itu, penjualan buku cetak di dua benua tadi kembali mendaki. Padahal semula juga sempat tergerus perkembangan era digital. Sementara hingga akhir tahun nanti, Gramedia Asri berharap momen liburan akhir tahun bisa menjadi katalis bagi kinerja 2015.


Walaupun, pemasukan saat libur Natal dan pergantian tahun tak setingggi kala pergantian musim ajaran. Catatan historis mereka, penjualan akhir tahun bisa menyumbang hingga 10 persen terhadap total pendapatan. "Kalau kota tujuan liburan seperti Jogja dan Malang pasti ramai," kata Yosef. Sepanjang tahun ini, Gramedia Asri memperkirakan bisnisnya masih tumbuh 7 persen ketimbang tahun lalu. Itu adalah target yang direvisi karena pada awalnya mereka pasang target pertumbuhan kinerja 20 persen. Perusahaan itu juga merevisi target pembukaan toko buku, dari semula 21 toko menjadi 15 toko buku.