Akhir Pekan Perdagangan Harga Minyak Terpantau Turun



( 2016-09-26 04:36:41 )

Pada perdagangan akhir pekan hari Sabtu dinihari terpantau harga minyak mentah yang merosot sekitar 4 persen tergerus oleh laporan yang memberitakan bahwa Arab Saudi tidak menginginkan adanya kesepakatan pada pembicaraan pekan depan yang mengkaitkan antara eksportir minyak mentah utama dalam pembekuan produksi.

Minyak mentah berjangka mengalami penurunan setelah Bloomberg mengabarkan bahwa Arab Saudi tidak mengharapkan keputusan di Algiers, ibukota Aljazair, yang mana produsen minyak mentah terbesar diharapkan untuk mengadakan pembicaraan pada pekan depan, kata para pedagang. Bloomberg mengutip seorang “delegasi” sebagai sumber, kata para pedagang yang melihat laporan itu. Berdasarkan Baker Hughes, sementara itu jumlah kilang pengeboran minyak AS meningkat menjadi 2 pada hari Jumat sehingga total saat ini adalah 418.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir anjlok $ 1,76 atau 3,8 persen pada tingkat $ 44,56 per barel. Pada minggu ini, WTI memperlihatkan keuntungan 1,97 persen yang sebagian besar terdorong oleh keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga tetap bulan ini. Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent minyak mentah turun $ 1,67 atau 3,5 persen pada tingkat $ 45,98 per barel. Untuk pekan ini, angka tersebut mengalami penambahan sebesar 1,6 persen. Pada awal sesi, Minyak Brent dan WTI mengarah pada kenaikan mingguan terbesar mereka di lebih dari sebulan, bereaksi terhadap laporan Reuters bahwa Arab Saudi telah menawarkan untuk mengurangi produksi jika Iran rivalnya menahan produksi sendiri tahun ini. Laporan Reuters didasarkan pada sumber yang akrab dengan diskusi antara kedua belah pihak.

Para pedagang dan investor juga masih menunggu laporan jumlah kilang minyak AS untuk memastikan apakah banyak pengebor yang kembali ke ladang minyak yang bai di konsumen minyak terbesar di dunia tersebut. Laporan mingguan oleh perusahaan jasa minyak Baker Hughes, telah menunjukkan kenaikan penambahan kilang di dua belas dari 13 minggu terakhir.

Sebuah analis memperhitungkan harga minyak mentah pada perdagangan berikutnya berpotensi naik dengan aksi bargain hunting setelah anjloknya harga minyak mentah. Namun jika pesimisme pembicaraan pembekuan produksi terus melemah, maka akan menekan kembali harga minyak.