Ruhut dan Hayono Isman Diminta Hengkang Dari Partai Demokrat Oleh Ibas



( 2016-09-28 08:38:29 )

Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa disapa Ibas, yang merupakan Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat menegaskan bahwa Koalisi Cikeas telah memutuskan mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni untuk maju dalam pesta demokrasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

Koalisi yang terdiri dari empat partai yang terdiri dari Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN tersebut sudah seharusnya diikuti seluruh pengurus, kader dan simpatisan serta organisasi sayap keempat partai. Khusus bagi Demokrat baik pengurus, kader, simpatisan dan organisasi sayap, keputusan mengusung Agus – Sylvi sudah selayaknya diperjuangkan bersama dan bersatu untuk mensukseskan keputusan tersebut.

“Ketika keputusan berjenjang, akuntabel, transparan sudah diambil, maka sejak itulah semua kader harus berjuang bersama, bersatu untuk mensukseskan keputusan tersebut, begitulah etika politiknya,” terang Ibas dalam keterangan tertulisnya pada Selasa kemarin (27/09). Ibas menekankan demikian terkait kader partai berlambang mirip segitiga mercy yang tidak mengikuti keputusan partai. Dalam hal ini, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul dan Anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman.

Adik cagub Agus Harimurti Yudhoyono itu secara umum tidak mempermasalahkan Ruhut dan Hayono yang mengambil sikap berbeda dengan keputusan partai. Namun alangkah baiknya jika keduanya mengambil sikap tegas yakni mengundurkan diri atau menempuh jalan lain.

Meski Ibas meyakini kecintaan Ruhut kepada Demokrat tidak pernah pudar. Terlebih selama ini Ruhut yang kini duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI telah berjuang bersama Demokrat. “Namun, saya yakin kecintaan saudara Ruhut yang telah berjuang dan menjadi bagian dalam membesarkan Partai Demokrat tidak pernah pudar pada partai yang disayanginya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PD DKI Jakarta Nachrowi Ramli menyatakan Komisi Pengawas partainya akan memanggil Ruhut dan Hayono karena manuvernya membela pasangan calon lain dalam Pilkada DKI Jakarta. Disampaikan bahwa kebijakan partai yang memutuskan mengusung pasangan Agus – Sylvi sudah seharusnya diikuti seluruh pengurus dan kader Demokrat di DKI Jakarta tanpa kecuali. “Sekali lagi kalau kita disiplin, partai menentukan sesuatu maka dari A sampe Z, kepala sampai kaki mesti sama,” seperti itu dari Bang Nara.