Indonesia Memiliki Fundamental Fiskal dan Moneter yang Kuat



( 2016-10-13 06:39:20 )

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis Indonesia bisa meningkatkan ekonomi domestiknya. Menurutnya, Indonesia memiliki fundamental fiskal dan moneter yang cukup kuat. Hal itu juga disampaikannya saat pertemuan Bank Dunia dan IMF. Beliau memberi masukan bahwa setiap negara musti memiliki strategi masing-masing dalam mendorong pertumbuhan ekonominya.

Beliau menambahkan, kedua jalur tersebut bisa dilakukan dengan mengandalkan APBN, namun penggunaannya harus sebijak mungkin. Pengoptimalan APBN bisa memicu perekonomian yang lebih membaik.

Keduanya kami akan optimalkan, kita punya fiskal dan moneter yang cukup kuat asal bisa dioptimalkan dengan baik, sesuai dengan prioritas arahan dari Presiden, kata beliau di kantornya, Rabu (12/10/2016).

Selain itu, belanja modal juga harus digunakan untuk sesuatu yang sifatnya produktif dan bisa memberikan benefit untuk jangka panjang. Seperti yang diketahui, belanja pemerintah saat ini sudah mencapai Rp2.000-an triliun.

Kualitas belanja menjadi catatan penting untuk ke depannya‎ agar pemerintah bisa memetik manfaat dari belanja yang betul-betul memiliki manfaat. Maka itu belanja yang sifatnya konsumtif harus kita kurangi dan tidak mengurangi belanja kesehatan dan pendidikan, lanjutnya.

Untuk moneter, beliau yakin, Bank Indonesia telah megambil kebijakan strategis yang mampu menggenjot ekonomi Indonesia lebih baik lagi. BI sendiri telah mengeluarkan kebijakan suku bunga seven days repo rate, pelonggaran kredit yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Jika fiskal dan moneter ini bisa sejalan, maka lambat laun, perekonomian domestik akan membaik meskipun dalam kenyataannya ekonomi global masih menunjukkan pertumbuhan yang melambat.