Rupiah Diperkirakan Bergerak Secara Berlawanan



( 2016-10-17 03:49:44 )

Setelah sempat terdepresiasi cukup dalam pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) mampu berbalik menguat pada akhir pekan lalu. Penguatan rupiah tersebut terjadi di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya terhadap USD.

Kepala Riset PT. NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah yang anomali tersebut disebabkan oleh adangya pandangan para pelaku pasar yang menilai inflasi Indonesia bulan ini diperkirakan stabil.

Reza memprediksi kini rupiah cenderung bergerak menguji level resisten di area Rp12.996/USD dan support Rp13.057/USD.

Sementara, membaiknya data consumer prices inflation China memberikan kesempatan bagi laju yuan untuk menguat dan mengimbangi laju USD. Sehingga, membuat laju USD tak berdaya terhadap mayoritas mata uang dunia lainnya.

Dimana hanya GBP dan JPY yang mengalami pelemahan. Di sisi lain, imbas pelemahan data ekspor-import China sebelumnya pada proyeksi kenaikan suku bunga The Fed yang kemungkinan akan tertunda karena dikhawatirkan data tersebut akan berimbas negatif pada perkonomian AS turut membuat laju USD terhambat.

Selain itu, dirilisnya data inflasi China tersebut membuat pelaku pasar mulai kembali melakukan aksi belinya terhadap mata uang dunia khususnya di benua Asia, pungkas Reza.