Penyebab Dibalik Peningkatan Tinggi GBP/USD



( 2016-10-19 08:22:21 )

Menjelang perdagangan sesi Asia terlihat GBP/USD sempat menguat lantaran data inflasi Inggris yang mengalami kenaikan, meskipun demikian kemungkinan tidak ada momentum yang tertinggal untuk dapat memanjangkan kenaikannya setelah itu. Disebabkan kenaikan inflasi Inggris bukanlah naiknya aktifitas ekonomi Inggris, melainkan karena efek yang lebih panjang dari hasil pemungutan suara Brexit.

Salah satu dari efek yang berlangsung lebih panjang dari pemungutan suara Brexit adalah melemahnya Poundsterling. Berkebalikan dengan pasar saham dan data ekonomi, tekanan terhadap Poundsterling terus berlanjut dan bahkan mengalami pukulan yang kedua yang lebih brutal dari kejatuhan sesaat yang pertama.

Dan akhirnya, setelah hampir empat bulan sejak pemungutan suara yang bersejarah itu, kita bisa lihat harga-harga barang-barang impor Inggris mengalami kenaikan. Harga konsumen naik 1 persen dibandingkan dengan tahun lalu, tertinggi sejak tahun 2014 dan diatas dari yang diperkirakan yaitu sebesar 0.9 persen.

Mark Carney yang merupakan Gubernur BOE mengungkapkan bahwa dirinya bisa saja mengerem inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga dan menguatkan Poundsterling, namun akibatnya bisa membuat turun ekonomi Inggris setelah Brexit. GBP/USD tetap berada dibawah tekanan bahkan pada saat EUR/USD berhasil mengalami semacam pemulihan. Dan saat ni yang menjadi pertanyaannya adalah apakah GBP/USD akan jatuh kembali? Berikut ini adalah pendapat dari Nomura.

Sejak konferensi partai Konservatif di Birmingham dua minggu yang lalu pasar telah bergerak maju melewati lima tahapan “Brexit Grief” masuk ke penerimaan dari suatu “Hard Brexit”. Pernyataan-pernyataan dari para menteri telah sangat banyak menurunkan kemungkinan terjadinya “Soft Brexit” di perhitungan harga pasar dan telah bergerak lebih banyak kearah hasil “Hard Brexit”. Dengan penerimaan pasar seperti ini wajar apabila GBP mengalami pukulan. Tetapi ada yang lebih daripada ini. Hal ini telah mengubah dinamika pandangan antara pasar “rates” Inggris dengan FX yang membawa kita kepada konklusi bahwa kita belum melihat dasar daripada GBP.

Nomura secara strategis telah mengambil posisi jual GBP dari 1.25 sejak sebelum terjadinya kejatuhan GBP yang singkat yang pertama dan lalu setelah kejatuhan mengambil posisi jual dari 1.20. Dibawah level ini sebenarnya sudah kurang menarik bagi sebagian orang untuk mengambil posisi jual, tetapi dengan dinamika pasar yang terbaru Nomura tetap merekomendasikan menjual GBP di 1.20 atau lebih rendah lagi dan EUR/GBP menembus keatas 0.92.

Jika terjadi rally dari GBP seharusnya itu hanya sesaat saja dan itu akan dipakai oleh pasar sebagai kesempatan untuk mengambil posisi jual pada level yang lebih bagus, kecuali tentu saja apabila terjadi “reversal” dari posisi akibat perubahan yang dibuat oleh para politikus yang mengubah posisi “Hard Brexit” saat ini.