Calon Presiden AS Ini Menang Pemilu Bakal Dongkrak Harga Emas



( 2016-11-08 10:51:09 )

Bila calon presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik Donald Trump memenangkan pemilihan Presiden (Pilpres) 2016 hal itu mungkin akan menekan pasar saham. Namun, kondisi tersebut berbeda untuk harga emas.

Hal ini diperlihatkan dari harga emas yang sempat menguat seiring dengan prospek kemenangan Donald Trump. Pada minggu lalu, harga emas reli setelah ada kesempatan Trump menang.

Lalu harga emas merosot dua persen pada awal minggu ini setelah FBI memberikan klarifikasi investigasi soal email calon presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton.

Melihat kondisi tersebut, harga emas cenderung naik saat suara jajak pendapat Trump naik. Kenaikan harga emas ini lantaran emas menjadi aset investasi aman di tengah kondisi pasar keuangan yang tidak pasti dan belum baik. Banyak investor khawatir kalau Trump memiliki sifat tak terduga berdampak ke ekonomi global.

Kebijakan Trump menjadi kritikan terutama terkait soal perdagangan global. Hal tersebut membuat Citigroup memperingatkan kalau bursa saham Amerika Serikat (AS) bisa anjlok 3 sampai 5 persen bila Trump menang. Sedangkan Deutsche Bank memperingatkan kalau bursa Eropa dapat merosot 10 persen.

Oleh karena itu, perusahaan investasi Societe Generale optimis harga emas dapat reli ke level US$ 1.400 per ounce jika Trump menang.

"(Harga emas) dapat menguat, itu mungkin terjadi," tutur Robin Bhar, Kepala Riset Komoditas SocGen, seperti dikutip dari laman CNN Money, Selasa (8/11/2016).

Bhar berpendapat bila Trump menang, harga emas akan terus reli sampai akhir tahun. Harga emas dapat sentuh level US$ 1.400-US$ 1.500 per ounce.

"Calon presiden AS Trump itu wildcard. Kemungkinan akan ada perubahan radikal yang besar jika Trump menang," tutur dia.

Bhar mengutip pernyataan Trump terkait meningkatkan pengeluaran pemerintah dan kebijakan proteksi dapat meningkatkan ketidakpastian politik di Eropa Timur dan Asia Tenggara.

Bespoke Investment Group juga menegaskan kalau emas menjadi alternatif investasi yang aman jika Trump menang. Harga emas bisa melonjak. Walaupun demikian, Kepala Riset RBC Capital Helima Croft mengingatkan harga emas yang naik merupakan sesuatu yang rapuh.

Sebelumnya harga emas sempat turun tajam sehari sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Emas melemah usai FBI mengatakan tidak menemukan bukti baru terhadap kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton tentang masalah penggunaan email pribadinya.

Seperti dilansir dari laman Wall Street Journal, Selasa 8 November 2016, harga emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,9 persen ke posisi US$ 1.279,40 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penurunan paling besar selama satu hari sejak 4 Oktober.