AS Siagakan 500 Personel Awasi Pemilu di 28 Negara Bagian



( 2016-11-09 03:47:18 )

Kementerian kehakiman AS Sekitar akan kerahkan 500 lebih personel di 28 negara bagian di Amerika Serikat untuk memonitor dan mengawasi jalannya proses pemungutan suara pada Selasa (8/11).

Bila dibanding dengan pemilu sebelumnya, jumlah negara bagian yang diawasi oleh pengawas pemilu tahun ini bertambah. Sedangkan jumlah personel pengawas pemilu di tahun ini terlihat berkurang dari pemilu sebelumnya. Pada pemilu tahun 2012 kurang lebih sekitar 780 petugas dikerahkan saat pemilu.

"Seperti biasa, personel pengawas pemilu yang kami kerahkan akan melaksanakan tugas dan fungsi sesuai hukum secara independen tanpa memihak. Tujuan utama kami yaitu untuk memastikan setiap pemilih dapat berpartisipasi dalam pemilu mendatang sesuai dengan aturan yang telah disediakan oleh hukum federal," ujar Jaksa Agung Loretta Lynch dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters.

Pengawas pemilu di sebagian besar negara bagian AS itu tidak mempunyai wewenang untuk mengakses situs penyimpanan suara. Hal ini dilakukan menyusul adanya keputusan Mahkamah Agung AS tahun 2013 yang membatasi akses Kementerian Kehakiman untuk mengerahkan petugas ke situs penyimpanan suara.

Kementerian tetap dapat mengerahkan personel pengawas pemilu beserta akses penuh ke situs penyimpanan suara dengan persetujuan serta putusan resmi dari pengadilan federal.

Juru bicara Kementerian kehakiman AS menolak untuk memaparkan jumlah personel pengawas pemilu yang mempunyai akses penuh ke situs penyimpanan suara.

Di samping itu, beberapa pengadilan federal sudah memberikan izin akses dan kontrol penuh kepada personel pengawas pemilu di lima negara bagian seperti Alaska, California, Louisiana, New York, dan Alabama.

Sedangkan untuk pengawas pemilu di 24 negara bagian lainnya wajib mematuhi prosedur dari otoritas lokal setempat untuk melakukan pengawasan di sekitar lokasi tempat pemilihan suara.

Dalam masa kampanye, capres AS dari Partai Republik, Donald Trump, sering kali memperingatkan bahwa proses pemilu AS pada kali ini dapat dicurangi oleh oknum-oknum tertentu yang tidak menginginkan dirinya menang.

Trump juga selalu menyerukan kepada para pendukungnya untuk terus mengawasi aktivitas pemungutan suara di berbagai negara bagian dari segala kemungkinan kecurangan. Di sisi lain, penelitian mengungkapkan bahwa penipuan serta kecurangan dalam proses pemilu AS sangat jarang terjadi.