Pergerakan Dollar AS Khawatirkan Prospek Kenaikan Suku Bunga Fed



( 2016-11-10 07:42:52 )

Pada penutupan perdagangan hari Rabu (09/11), Dolar AS menguat setelah Donald Trump naik menjadi Presiden AS yang ke-45, kembali retreat melanjutkan kecemasan pasar akan kebijakan pemerintah Amerika selanjutnya. Pasar sempat optimis di perdagangan sesi Amerika mempertimbangkan pidato pertama Trump sehingga memburu dollar kembali.

Akan tetapi kecemasan tidak jadinya rencana Fed untuk menaikkan suku bunganya tahun ini muncul di permukaan setelah melihat visi misi Presiden dari partai Republik sebelumnya yang menghambat rencana tersebut. Terlihat dari indeks yang menunjukkan potensi Fed rate hike menurun dari 70 persen menjadi 50 persen.

Merespon kondisi dollar seperti ini dan juga poyeksi kekuatan penggerak kuat perdagangan hari ini dari beberapa data ekonomi yang kurang mantap membuat banyak rival utamanya dijadikan pijakan kuat seperti euro dan yen, dimana kedua rivalnya ini alami tekanan jual cukup besar dalam 4 hari berturut. Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan dibuka lemah di posisi 98.64, dan perdagangan sesi Asia indeks berada pada kisaran 98,34.

Data ekonomi yang akan dirilis malam nanti berupa data klaim pengangguran periode pekan terakhir yang menunjukkan data yang kurang menggembirakan dengan kenaikan indeks dari periode sebelumnya. Untuk rencana Fed rate hike berikutnya mungkin bisa mendapat sinyal kuat dari pidato James Bullard dalam event yang Fed St Louis adakan hari ini.