Wall Street Berakhir Tertekan Jatuhnya Saham Teknologi



( 2016-11-15 05:15:53 )

Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat ditutup sedikit berubah pada awal pekan, setelah menguat secara dramatis selama sepekan sebelum adanya penurunan pada sektor teknologi. Kondisi ini mengimbangi lonjakan tajam sektor keuangan ketika investor meyakini suku bunga acuan akan menjadi lebih tinggi.

Setelah sempat bergejolak di akhir sesi, Dow Jone berakhir pada level tertinggi saat indeks S & P 500 dan komposit Nasdaq tergelincir. Saya pikir semua yang terjadi saat adanya rally jadi sinyal positif pasca hasil pemilu pekan lalu, kata Kepala Investasi Strategi Janney Montgomery Scott Mark Luschini.

Tercatat Dow Jones industrial average ditutup naik 21,03 poin atau setara dengan 0,11% ke level 18.868,69, sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 0,25 poin atau 0,01% ke level 2.164,2. Sementara komposit Nasdaq menyusut sebesar 18,72 poin atau 0,36% ke level 5.218,40.

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan AS atau Fed rate pada pertemuan Desember, mendatang ketika para pelaku pasar memberikan keyakinan sebesar 91%. Pada perdagangan pasar saham AS kemarin indeks Industri berakhir meningkat 0,4%, didukung peluang untuk meningkatkan dana infrastruktur.

Sektor teknologi pada komposit Nasdaq telah berada di bawah tekanan sejak pemilihan Presiden AS, 8 November lalu ketika investor lebih memilih menanamkan uang mereka ke sektor keuangan, industri dan energi melihat kebijakan yang bakal dilakukan Presiden AS terpilih yakni Donald Trump.

Indeks keuangan mengalami penambahan 2,3% ketika bank-bank besar termasuk JPMorgan memberikan dorongan terbesar. Indeks telah meningkat mencapai 10,8% sejak pemilihan dengan harapan adanya penyederhanaan regulasi dan bunga lebih tinggi. Ketika sektor keuangan mencetak hasil positif, indeks Teknologi ditutup turun 1,7%. Sekitar 10 miliar diperdagangkan kemarin, jauh di atas atas rata-rata harian 7,7 miliar untuk 20 sesi.