Trump, Fed Rate Dan Harga Minyak



( 2016-11-17 06:53:30 )

Pada hari kemarin IHSG bergerak positif sesuai dengan ekspektasi hingga capai target daily di level 5.200. Hari ini IHSG masih tetap bergerak positif dengan range 5.180-5.300.

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda yang pada hari kemarin sempat membeli saham-saham yang terkoreksi tajam dan saat ini mulai menguat dan masih berpotensi melanjutkan rebound seperti trio perbankan BBRI, BMRI, BBCA.

Selain itu, jika Anda belum memiliki saham tersebut, saat ini masih terdapat kesempatan untuk buy on weakness.

Beberapa hari ini pasar terus bergerak liar, akibat Trump Effect, oil price, persiapan jelang meeting Fed Rate akhir tahun ini. Market masih akan terus bergerak liar ke depan. Bagaimana mengantisipasinya agar tetap bisa survive bahkan tetap bisa profit?

Bursa Amerika Mixed

Pada perdagangan Kemarin Bursa Amerika bergerak tak menentu, Indeks Dow Jones ditutup di level 18,868.14 atau melemah sebesar 0.29%. Pelaku pasar masih mencari kejelasan terkait dengan janji-janji kampanye Presiden AS Trump, sambil bersiap untuk suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi.

Trump and Fed Rate

Proposal Trump untuk memotong pajak serta meningkatkan belanja infrastruktur diperkirakan akan memicu peningkatan kegiatan ekonomi dan juga inflasi.

Pelaku pasar kembali memajukan peluang Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga pada Desember melewati 90% pada hari Rabu, berdasarkan Perangkat Monitor Suku Bunga.

Pejabat Fed menyampaikan bahwa terlalu dini menginterpretasikan bagaimana kebijakan di masa depan diterapkan oleh presiden terpilih Donald Trump yang akan mempengaruhi perekonomian, dengan perkiraan yang mengarah ke percepatan inflasi. Banyak pengambil kebijakan Fed baru-baru ini menandakan kalau kebijakan pengetatan pertama di tahun ini dapat terjadi pada bulan Desember.

Presiden Fed St. Louis menegaskan bahwa kebijakan peningkatan suku bunga tunggal, mungkin akan terjadi di bulan Desember, mungkin juga cukup untuk menggerakkan kebijakan moneter dengan setting netral.

Disisi lain, pasar tetap menunggu Ketua Fed memberikan komentarnya terkait prospek ekonomi sebelum Komite Ekonomi Gabungan Kongres AS, Kamis, mengenai petunjuk kebijakan moneter pimpinan bank sentral tersebut di masa depan.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mengalami penguatan dan sempat mencapai target pada hari kemarin di 5.200, hari ini masih potensi menguat dengan range 5.180-5.300. Hold setelah buy on weakness kemarin terutama dari sektor Perbankan. Pada sektor energi akan sangat volatil di bulan November ini karena banyak sentimen silih berganti dan harga minyak yang fluktuatif.

Harga Minyak Mentah

American Petroleum Institute menerangkan bahwa persediaan minyak AS meningkat 3,65 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 November, di atas ekspektasi pasar. Sementara itu, pedagang minyak masih terus membebani prospek pemangkasan produksi yang terkoordinasi di antara produsen minyak global.

Pertemuan informal para anggota OPEC kemungkinan akan diadakan di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Jumat dalam membangun konsensus atas keputusan-keputusan yang diambil oleh kelompok tersebut pada bulan September.

Kelompok minyak tersebut mencapai kesepakatan terkait pemangkasan produksi ke range 32,5 juta ke 33,0 juta barel per hari dalam pembicaraan yang diselenggarakan di Aljazair pada akhir bulan September lalu.

Tetapi, OPEC mengatakan tidak akan menyelesaikan rincian terkait kuota produksi individu sampai pertemuan resmi berikutnya di Wina pada 30 November yang akan datang.