Brexit Dapat Membuat Inggris Cetak Rekor Utang Tertinggi



( 2016-11-24 05:49:50 )

Brexit diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Inggris mengalami pelambatan. Selain itu Office for Budget Responsibility (OBR) juga melihat adanya Brexit ini akan membawa tingkat utang Inggris ke rekor baru.

Prediksi tersebut, dirilis sesaat setelah Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengumumkan anggaran negara tersebut, sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa (EU).

Dalam risetnya, OBR menilai bahwa hasil referendum pada Juni tersebut akan mengurangi pertumbuhan ekonomi di Inggris Raya sebesar 2,4 basis poin selama lima tahun ke depan. Akibatnya, produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan akan jatuh dari 2,1% pada 2016 menjadi 1,4% tahun depan.

Melansir CNBC, OBR melihat bahwa Inggris harus menambah gunung utang sebesar 122 miliar poundsterling atau sekira USD151 miliar selama lima tahun ke depan. George Osborne, menteri keuangan pendahulu Hammond, telah menargetkan defisit anggaran sebesar 10,4 miliar poundsterling pada tahun anggaran 2019/2020, namun diperkirakan angka tersebut akan naik menjad 22 miliar poundsterling.

Laporan ini juga menyoroti debt to PDB yang akan naik di atas 90% pada 2017/2018, tingkat tertinggi sejak 1964. Dengan demikian, tingkat utang publik di Inggris akan menjadi yang paling tinggi di antara negara-negara terkaya di dunia. Tahun lalu, utang publik Inggris telah mencapai 84% dari PDB.

Menkeu Hammond menjelaskan, pemerintah akan fokus pada peningkatan upah minimum di Inggris, tapi akan memprioritaskan untuk meningkatkan keuangan mereka untuk mempersiapkan diri dalam melakukan negosiasi Brexit.

Sterling sempat naik ke sesi tertinggi sekira 1,243 poundsterling per dolar, setelah Hammond berpidato. Namun, kembali terjun ke 1,236 poundsterling per dolar setelah data ekonomi dari AS dirilis.