Rupiah Dibuka Jatuh Makin Parah Seiring Jatuhnya Yen



( 2016-12-01 08:15:31 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka melemah, setelah kemarin ditutup memburuk. Pelemahan rupiah pagi ini pada saat USD menguat tajam terhadap yen dan euro.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.582/USD. Posisi ini semakin memburuk dari posisi sebelumnya di level Rp13.563/USD.

Sementara data Bloomberg pagi ini rupiah dibuka juga melemah di level Rp13.579/USD dibanding sebelumnya di level Rp13.555/USD dengan kisaran Rp13.564-Rp1.609/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB, rupiah memburuk ke level Rp13.583/USD.

Di sisi lain posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada perdagangan hari ini berada di level Rp13.550/USD atau stabil dari posisi kemarin. Namun pada pukul 10.00 WIB mulai bergerak melemah di level Rp13.551/USD dengan kisaran Rp13.540-Rp13.615/USD.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (30/11/2016), USD menguat tajam terhadap yen atau tertinggi dalam 9,5 bulan, karena harga minyak melonjak setelah OPEC sepakat untuk melakukan pemangkasan produksi minyak, serta terpengaruh atas ekspektasi inflasi dan yield obligasi AS.

USD terhadap enam mata uang utama dunia naik ke level 101,60, mendekati poisi tertinggi pekan lalu yang berada di level 102,05, atau level tertinggi sejak Maret 2003.

Naiknya USD sebagai respons atas harga minyak yang melonjak sekitar 9%, karena anggota OPEC sepakat untuk memangkas produksi, atau pengurangan pertama sejak 2008.

USD naik terutama terhadap yen, melebihi puncak pekan lalu dari 113,90 diperdagangkan ke level 114,59 setelah mencapai tertinggi dalam sembilan bulan di posisi 114,83 di akhir perdagangan AS.

Saya pikir itu hanya masalah waktu bahwa USD akan menguji level 115 terhadap yen setelah Mnuchin diam tentang kekuatan USD, kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities.