Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Kampanye di Pasar Malam Sekaten



( 2016-12-05 05:16:27 )

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berusaha untuk meningkatkan angka literasi keuangan melalui berbagai terobosan. Salah satunya dengan menggelar pameran industri jasa keuangan yang berlokasi di alun-alun utara bersamaan dengan perayaan Sekaten. Pameran tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasa keingintahuan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai berbagai produk dan fungsi industri jasa keuangan.

Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Fauzi Nugroho mengatakan, ketidaktahuan masyarakat terkait dengan produk lembaga keuangan tersebut memang bisa mengakibatkan mereka salah langkah. Terlebih saat ini tawaran investasi dengan imbal menarik banyak terjadi. Dengan embel-embel imbal balik yang menarik, pelaku investasiyang tidak terpercaya sering melibatkan tokoh, dan oknum tertentu untuk menjadi daya tarik.

"Kami akui, fenomena ini masih terjadi di masyarakat. Dengan embel-embel mengedepankan sikap saling menolong padahal bohong. Dan ini mampu menipu masyarakat," paparnya, pada hari Minggu (04.12.2016).

Menurutnya, dengan tingkat melek keuangan masyarakat yang masih rendah saat ini, masyarakat akan mudah menjadi sasaran penipuan yang berkedok investasi. OJK berupaya untuk terus melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai segmen masyarakat, baik melalui institusi pendidikan maupun secara langsung kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai lembaga jasa keuangan.

Fauzi menyebutkan, hingga bulan Oktober 2016 ini, ia mencatat ada 430 perusahaan investasi. Dari jumlah tersebut, 103 usaha, saat ini belum diketahui legalitasnya. Sedangkan 47 sudah diumumkan di web OJK mengenai posisi perusahaan tersebut. Dengan informasi ini, harapannya tidak ada lagi korban yang mengalami kerugian materi cukup besar. "Untuk itu perlu kerja sama dan koordinasi efektif dari para pemangku keuangan di daerah," ujarnya.

Saat ini, angka literasi keuangan di Yogyakarta mencapai 27%, di mana sejatinya ada di atas angka literasi keuangan tingkat nasional, sebesar 21%. Angka literasi keuangan Yogyakarta berada di urutan 24 dari seluruh provinsi di Indonesia. Dan meski sudah di atas angka nasional tapi pihaknya terus berusaha meningkatkan angka literasi keuangan masyarakat Yogyakarta.

Dengan berbagai edukasi dan sosialisasi, baik melalui institusi pendidikan atau terjun ke masyarakat, pihaknya berupaya menambah pengetahuan masyarakat. Yaitu melakukan berbagai pameran produk lembaga keuangan di setiap kesempatan dengan target audiens yang berbeda pula. "Kami pameran di pusat-pusat keramaian seperti di pusat perbelanjaan. Dan sekarang di Pasar Malam Sekaten Alun-alun Utara," paparnya

Di alun-alun utara ini, OJK menggelar pameran yang melibatkan puluhan lembaga keuangan, baik bank maupun non bank. Setidaknya 47 stan lembaga keuangan turut serta. Perwakilan dari Bank Perkreditan Rakyat, bank umum, bank syariah, asuransi, pegadaian hingga pelaku bursa efek bahu membahu memberi sosialisasi kepada pengunjung sekaten. Pameran ini, mereka gelar sejak pertama kali Pasar Malam Sekaten dibuka hingga nanti ditutup pada tanggal 12 Desember 2016 mendatang.

Kepala Eksekutif OJK, Firdaus Djaelani mengungkapkan, pihaknya berikhtiar mendorong semua daerah meningkatkan sosialisasi dan edukasi terkait produk lembaga keuangan. Tidak sekadar investasi, juga edukasi hukum dalam sebuah investasi, dan perlindungan masyarakat agar masyarakat aman tentram. Sehingga akan mendorong perekonomian yang berkualitas dan berdaya saing.

"Perekonomian daerah bisa tumbuh berkualitas melalu peningkatan pendapatan, mendorong konsumsi termasuk investasi. Semua itu perlu didasari pengetahuan produk lembaga keuangan yang pasti," tandasnya.