Ekonomi Dunia Terancam



( 2016-12-06 04:25:40 )

Dunia terus dibayangi awan kelabu. Setelah dihajar peristiwa Britain Exit (Brexit) keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa yang mengubah semua peta perekonomian di kawasan Eropa dan disusul terpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diperkirakan arah kebijakannya cenderung protektif, pola perekonomian dunia bakal ”terganggu”.

Kini muncul persoalan baru setelah reformasi konstitusional gagal diwujudkan di Italia. Dalam referendum yang digelar Minggu kemarin, rakyat Italia terpaksa harus menurunkan Perdana Menteri Metteo Renzi dari kursi kekuasaan karena menolak reformasi konstitusional.

Sesuai janji Matteo Renzi, bila dalam referendum penentuan reformasi konstitusional pihaknya kalah, taruhannya adalah mundur secara sukarela dari jabatan perdana menteri Italia. ”Perjalanan saya dalam pemerintahan berakhir di sini,” demikian pula dinyatakan oleh Renzi setelah dipastikan kalah dalam referendum yang krusial itu.

Tak salah lagi, pengunduran Matteo Renzi yang sudah berkuasa selama dua setengah tahun itu menjadi pukulan berat bagi Uni Eropa. Dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang membuat perekonomian di kawasan Eropa kurang stabil belum teratasi sepenuhnya, muncul lagi kasus Italia.

Kekalahan Matteo Renzi itu langsung membuat lemah mata uang Euro ke level terendah terhadap dolar AS dalam dua tahun terakhir ini.

Sejak awal digulirkan wacana reformasi konstitusional memang tanda-tanda kekalahan sudah mulai berpihak ke Matteo Renzi. Dari 51 juta warga Italia yang akan memberikan suara, ternyata lebih dominan menolak tawaran pemerintah untuk melakukan reformasi konstitusional di Negeri Piza itu.

Selain itu, hasil semua survei yang digelar sebulan sebelum referendum juga menyatakan menolak ide reformasi konstitusional tersebut. Namun, Matteo Renzi berharap publik masih bisa mendukungnya, terutama bagi warga yang masih ragu dengan kebijakan yang dinilai bisa mengeluarkan Italia dari berbagai persoalan yang sedang melilitnya.

Seperti apakah bentuk reformasi konstitusional ala Italia itu? Reformasi konstitusional yang ditawarkan Matteo Renzi untuk mereformasi birokrasi yang bisa memudahkan penyelenggaraan pemerintahan. Di antaranya, memangkas kewenangan senat dengan tujuan kebijakan baru pemerintah cukup persetujuan dari parlemen di tingkat yang lebih rendah.

Persoalan finansial Italia sudah pada tahap mengkhawatirkan, total utang negara itu sudah mencapai 356 miliar euro atau setara dengan Rp5.340 triliun. Utang yang sudah menggunung itu telah memberatkan siapa pun yang menjadi penguasa di negeri itu. Selain itu, dunia perbankan juga butuh suntikan modal 20 miliar euro atau sekitar Rp300 triliun untuk keluar dari masalah utang.

Gagalnya pembenahan internal di Italia tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di dalam negeri, tetapi juga meluas ke Uni Eropa hingga dunia. Risiko terbesar yang timbul adalah ketidakpastian ekonomi yang memicu kepanikan investor hingga krisis perbankan di Uni Eropa mengingat Italia sebagai negara dengan ekonomi ketiga terbesar di Uni Eropa.