Wall Street Melompat Naik Didukung Data Ekonomi



( 2016-12-06 04:50:07 )

Wall Street bangkit pada akhir perdagangan awal pekan waktu setempat ketika Dow Jones industrials mencetak rekor tertinggi, di tengah catatan positif sektor pelayanan untuk menjadi bukti kekuatan ekonomi domestik Amerika Serikat (AS). Sektor layanan menyentuh posisi terbaik dalam satu tahun, ditambah dengan lonjakan produksi yang kemudian berimbas kepada penambahan tenaga kerja.

Seperti dilansir Reuters, pada hari Selasa (06.12.2016) laporan tersebut bagian dari data ketenagakerjaan untuk menunjukkan penguatan dibandingkan bulan sebelumnya. Pasar saham AS telah meningkat sejak pemilihan Presiden pada tanggal 8 November, didorong dengan stimulus ekonomi dan rencana pemotongan pajak perusahaan serta perampingan peraturan di bawah pimpinan Presiden AS terpilih Donald Trump.

"Banyak orang masih berasumsi negatif sejak pemilihan atau cenderung berhati-hati. Jadi sekarang mereka akan berjuang hingga akhir tahun dalam perdagangan saham," ucap Presiden Penasihat Investasi Alan B. Lancz & Associates Inc Alan Lancz di Toledo, Ohio.

Dia menambahkan investor AS pada awal pekan coba melihat kekuatan ekuitas Eropa setelah referendum di Italia membuat Perdana Menteri Matteo Renzi memilih mengundurkan diri setelah menderita kekalahan. Di sisi lain Dow Jones industrial average mengalami kenaikan sebesar 45,82 poin atau 0,24% ke level 19.216,24, dan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan 12,76 poin atau 0,58% menjadi 2.204,71.

Hasil positif juga diraih komposit Nasdaq yang melonpat naik 53,24 poin atau 1,01% ke level 5.308,89. Dow Jones mencapai posisi tertinggi terdongkrak kenaikan beberapa sektor seperti salah satunya keuangan yang menguat 1,2%. Saham Goldman Sachs naik 2,3% serta data ekonomi memperkuat peluang The Fed alias Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan pada minggu depan.

Nama-nama besar perusahaan teknologi juga mengangkat indeks S & P 500 dan membantu Nasdaq meningkat. Saham Amazon.com naik 2,6% saat sektor kesehatan jatuh 0,2% untuk jadi sektor dengan performa terburuk. Sekitar 7,1 miliar saham diperdagangankan atau masih di bawah rata-rata harian 7,9 miliar dalam 20 sesi perdagangan.