Euro Sentuh Titik Terendah



( 2016-12-21 04:33:35 )

Dolar AS terus menekan mata uang majors, masih terkait pidato oleh Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen Senin lalu.

FTSE 100, CAC 40 serta DAX menguat di kisaran 0,5% seiring dengan bullishnya saham AS. Pada perdagangan tadi malam, Euro sempat menyentuh di level 1.0353 atau terendah semenjak tahun 2004 dengan target support 1.0330 setelah akhirnya kembali pulih ke 1.0392 pada pembukaan market Asia hari ini.

Demikian disampaikan Analis Global Market Bank Mega, James Evan Tumbuan dalam risetnya, pada hari Rabu (21.12.2016).

Trump effect masih berlanjut pada Wall Street yang terlihat dari Dow Jones Industrial +90,71 point atau 0,46% ke 19.974,62 . Dari sektor komoditas, harga minyak melambung tinggi (US$ 53,55/barrels) seiring dengan para pelaku pasar yg menunggu data inventori minyak Amerika nanti malam.

Tingginya harga minyak juga disebabkan oleh aksi menunggu para traders terkait apakah negara-negara penghasil minyak melakukan pemotongan produksi seperti yang telah di sepakati bulan lalu.

Di reional, pasca pernyataan BoJ mengenai pemulihan pandangan ekonomi dan meningkatnya ekspor Jepang. US$/JPY melambung tinggi ke 117.98 dimana target resisten adalah 118.22. Aussie rebound ke 0.7263 dengan target resisten 0.7282 untuk chart 4 jam.

Di dalam negeri, rupiah spot dibuka di Rp 13.445 di mana range pergerakan rupiah hari ini di angka diperkirakan Rp 13.405-13.490. Pelemahan rupiah masih terkait tingginya minat investor masuk di pasar Amerika ditambah dengan situasi global terkait serangan duta besar Rusia terhadap Turki.

Mengutip pernyataan Deputi Gubernur BI Erwin Riyanto, pertumbuhan kredit akan bisa ke bawah 9% di akhir tahun 2016.