Dollar AS Bertenaga Terhadap Kurs Komoditas dan Poundsterling



( 2016-12-22 03:10:25 )

Perdagangan Forex di sesi Amerika hari Rabu, beberapa jam yang lalu (22/12) diakhiri dengan dolar AS yang bergulir lemah sejak sesi Asia oleh profit taking yang sangat besar terhadap rival-rivalnya seperti euro, yen Jepang, dan Swissfranc. Menyambut libur Natal dan pengumuman penting data pertumbuhan ekonomi negara besar tersebut, pasar cenderung untuk melepaskan dolar.

Secara fundamental, dollar AS masih sangat kuat setelah pekan lalu menerima kekuatan yang besar atas kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bp dan proyeksi kenaikan berikutnya di tahun 2017 sebanyak 3 kali. Sehingga retreat yang terjadi pada dollar cenderung teknikal apalagi rilis data ekonomi semalam yaitu data existing home sales menunjukkan angka yang cukup menggembirakan ekonomi AS.

Teramati dollar AS hanya kuat terhadap kurs poundsterling dan kurs komoditas oleh karena buruknya fundamental mata uang tersebut. Terhadap kurs komoditas (aussie, loonie, kiwi dollar), dollar menguat dikarenakan menurunnya harga minyak mentah karena data pasokan minyak mentah AS yang meningkat. Sedangkan kurs pound Inggris tertekan oleh sentimen Brexitnya, pasar melihat belum ada kepastian untuk meringankan tekanan dari aksi keluar Inggris dari UE.

Indeks dolar yang merupakan pengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada akhir perdagangan sesi Amerika (21/12) tergelincir 0,27 persen dan berada di posisi 103.04, setelah sempat mencapai posisi tertinggi pada posisi 103.38.