Rupiah Menguat Pada Jumat Siang



( 2015-12-04 09:04:13 )

Pada jumat (4/12) pagi hingga siang, laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar Bank di Jakarta bergerak menguat sebesar 13 poin dibandingkan posisi sebelumnya di harga Rp 13.845 menjadi Rp 13.832 per dolar AS. Mata uang dolar AS mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang utama dunia menyusul dengan harga minyak mentah dunia yang mengalami kenaikan menghadapi pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange tertulis naik 0,56 persen menjadi 41,31 dolar AS per barel. Kendati demikian, pelaku pasar uang diharapkan agar tetap waspada karena koreksi dolar AS diproyeksikan hanya bersifat sementara menyusul akan dirilisnya data pekerjaan Amerika Serikat pada akhir pekan ini (4/12) waktu setempat.

Desember ini, Dolar AS berpotensi mengalami ’rebound’ jika data pekerjaan Amerika Serikat menguat, situasi itu dapat menambah peluang kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate). Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa peluang dolar AS untuk kembali beranjak menguat terhadap sejumlah mata uang global termasuk rupiah masih terbuka mengingat semakin dekatnya rencana bank sentral Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga acuannya. Selain itu, proyeksi akan naiknya suku bunga AS pada pertengahan Desember ini, akan mendorong pelaku pasar uang cenderung masuk ke aset mata uang dolar AS karena dinilai menjadi lebih menarik dalam memberikan imbal hasil. Meski imbal hasil di negara berkembang masih lebih tinggi, namun memiliki risiko yang tinggi pula. Sementara di AS risikonya cukup rendah.