Ekonomi Inggris tumbuh sebesar 0,5 persen dalam tiga bulan sampai akhir Desember 2016, menurut angka yang dirilis oleh National Institute of Economic and Social Research (NIESR), sebuah lembaga riset di London pada Rabu sore.

Angka-angka dari National Institute of Economic and Social Research (NIESR) di London menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB Inggris dari Oktober sampai Desember stabil, angka yang sama seperti pertumbuhan dalam tiga bulan sampai akhir November.

Efek pada pertumbuhan ekonomi dari hasil referendum pada Juni tahun lalu untuk meninggalkan Uni Eropa telah diperkirakan menjadi negatif. Namun demikian, ekonomi Inggris telah terbukti tangguh sejak saat itu.

Simon Kirby, Kepala Pemodelan Ekonomi Makro di NIESR mengatakan, ini merupakan kecepatan pertumbuhan yang wajar dari ekonomi Inggris. Hal ini didorong oleh berlanjutnya pertumbuhan belanja konsumen yang kuat, sehingga relatif tidak seimbang.

Salah satu headwinds paling menonjol adalah kenaikan inflasi harga konsumen yang datang sebagai konsekuensi dari depresiasi sterling yang telah terjadi.