‘Asing’ jadi Bos BUMN, DPR Menilai Luhut Sepelekan Anak Bangsa



( 2017-01-12 07:37:01 )

Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Teguh Juwarno menilai rencana pemerintah menempatkan orang asing sebagai direktur utama (Chief Executive Officer/CEO) pada sejumlah BUMN secara tidak langsung sudah merendahkan kualitas sumber daya manusia profesional di Indonesia.

"Apa mungkin dari 200 juta lebih rakyat Indonesia, tidak ada yang mempunyai kompetensi dan kapabilitas yang memadai untuk menjadi pemimpin BUMN? Saat ini, banyak putra-putri kita yang mempunyai karir cemerlang di luar negeri. Kenapa pemerintah tidak menarik mereka pulang saja, daripada harus mendatangkan orang asing?" tandasnya, Kamis, (12/1).

Rencana tersebut terbilang berbanding terbalik dengan kondisi saat ini, di mana banyak warga Indonesia yang menempati posisi penting di beberapa perusahaan multinasional. Dorongan menjadikan orang asing sebagai pimpinan perusahaan pelat merah malah dinilai tak konsisten dalam membangun kualitas putra dan putri bangsa ini.

"Di satu sisi, pemerintah mendorong anak muda untuk mengisi peran-peran kebangsaan, namun di sisi yang lain kok kita tidak percaya dengan SDM kita sendiri," tuturnya.

Sebelumnya, Menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan dukungannya terkait keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan Indonesia berkaca dari Dubai yang kebanyakan dipimpin oleh warga asal Eropa.

Jokowi berpendapat, dengan dipimpin oleh orang asing, tentunya semangat yang dimiliki juga beda. Hal ini nantinya akan berimbas pada peningkatan kompetisi antar BUMN dan otomatis memajukan BUMN itu sendiri. Ia bahkan berencanan untuk menempatkan tiga hingga empat orang asing sebagai pemimpin di perusahaan BUMN.

Luhut juga mengatakan, rencana ini tidak akan menghilangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa, sehingga tidak perlu diperdebatkan. Ia mencontohkan, pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI ) yang seringkali memilih pelatih dari luar negeri untuk dapat melatih pemain sepak bola Indonesia agar lebih baik lagi.

"PSSI semua enggak ada yang ribut tuh. Malah bilang, carilah pelatih yang paling terkenal dari Eropa,” ujar Luhut beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal ini, Teguh mengatakan, contoh tersebut tidak relevan dengan posisi direktur utama di perusahaan BUMN. Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional menegaskan ada banyak tanggungjawab untuk seorang direktur utama, khususnya untuk BUMN sebab berkaitan dengan menjaga stabilitas perekonomian.

Selain itu, pemimpin perusahaan BUMN juga perlu menjaga rahasia negara, terutama perusahaan BUMN yang bergerak dalam sektor bisnis minerba dan telekomunikasi.

"Perbandingan tersebut tidak apple to apple. Bagaimana mungkin BUMN yang mempunyai peranan sangat penting dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional dan menyimpan rahasia negara disamakan dengan timnas sepak bola?" Sambung Teguh.

Ia melanjutkan, seharusnya, rasa nasionalisme tidak hanya diperingati saat hari kemerdekaan saja. Namun, juga diseimbangkan dengan berbagai kebijakan yang berpihak pada anak bangsa sendiri.