IHSG Diprediksi Masih Tertekan di Kisaran Level 5.244 - 5.350



( 2017-01-13 04:42:27 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan tertekan di akhir pekan dengan range pergerakan 5.244-5.350. Menurut analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi lebih lanjut menerangkan tren pergerakan negatif dari IHSG terus terbentuk secara teknikal.

Dia menambahkan bahwa pada perdagangan terakhir IHSG mengkonfirmasi break out MA7 dan Indikator stochastic yang terus melebar bearish menuju area jenuh jual. "Sehingga diperkirakan IHSG masih tertekan pada perdagangan akhir pekan," terang Lanjar di Jakarta, Jumat (13.01.2017).

Menurutnya sentimen di akhir pekan ini akan banyak datang dari China dimana data yang akan rilis di antaranya Neraca perdagangan, Komposisi eksport dan import, FDI dan tingkat pinjaman baru. "Terdapat support pergerakan rata-rata harian 25 dan 50 yang akan diuji IHSG selanjutnya," paparnya.

Sementara pada perdagangan kemarin, Lanjar mengatakan bahwa mayoritas bursa di Asia tertekan kekecewaan setelah konferensi pers Donald Trump yang hanya memberi sedikit rincian kebijakan membuat investor lebih bersantai pada sesi perdagangan kemarin. USD merosot terhadap sebagian besar mata uang utama dan Treasury 10 tahunan menyentuh level terendah sejak bulan November.

Di sisi lain Yen menguat 1.1% mengirim ekutias di Jepang ke zona negatif pada perdagangan hari ini. Harga minyak yang berfluktuatif pasca rilis data persediaan minyak di AS juga menjadi salah satu trigger pelemahan bursa di Asia. "IHSG pun ditutup kembali melemah tipis -8.49 poin sebesar -0.16% dilevel 5292.75 dengan volume yang relatif moderate meskipun selama perdagangan IHSG cenderung menguat dizona positif pasca IDR menguat 0.29% dari USD sejak awal sesi perdagangan," ungkap dia.

Pada perdagangan kemarin sektor aneka industri kembali menjadi penekan IHSG dengan melemah 1.09% sedangkan penguatan sektor properti sebesar 0.67% tidak mampu menahan aksi jual investor di akhir sesi perdagangan. Sehingga investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp155.72 miliar pada perdagangan.