Ekonomi Indonesia Butuh Waktu Tumbuh 6%



( 2017-01-26 04:28:01 )

Pemerintah menargetkan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun ini‎ sebesar 5,1%. Angka ini hampir sama dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi RI di tahun 2016.

‎ Menurut pengamat ekonomi yang bernama David Samual melihat tahun ini lebih dipandang sebagai tahun rasional. Dia menilai pertumbuhan ekonomi bisa diprediksi hingga di angka 5,3% itu sudah cukup maksimal.

"Kalau menurut saya memang banyak tantangan di tahun 2017 ini, jadi kalau ada pertumbuhan ekonomi hingga 6% itu butuh waktu. Tahun ini maksimal bisa tumbuh 5,3% ekonomi kita," kata dia kepada wartawan, pada hari Rabu (25.01.2017).

Setidaknya ada beberapa faktor mengapa Indonesia perlu waktu untuk bisa kembali ke pertumbuhan ekonomi di atas 6% seperti beberapa tahun lalu. Pertama, dia melihat faktor global salah satu hal yang menjadi penghambat. Kebijakan pembatasan ekonomi Amerika Serikat (AS) oleh Donald Trump bisa menjadi ancaman beberapa negara mitranya.

Dia menambahkan salah satu yang juga patut dikhawatirkan adalah pengaruh terhadap China. Jika China terkena dampak signifikan dari kebijakan Trump maka ini bisa turut mempengaruhi volume perdagangan di Indonesia ke China, alhasil pertumbuhan ekonomi sulit untuk ditingkatkan.

Kedua, dari faktor domestik menurut dia beberapa tekanan akan terjadi terhadap inflasi pada tahun 2017. Ini lebih dikarenakan akan ada kenaikan harga listrik, cukai rokok, BBM (Bahan Bakar Minyak) dan beberapa hal lainnya. "Belum lagi faktor Pilkada, ini menjadikan para investor lebih memilih wait and see sebelum taruh dananya di beberapa daerah di Indonesia," tegas dia.

David melihat, secara rasional dengan didukung beberapa komitmen pemerintah melakukan deregulasi, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6% dalam tiga tahun ke depan.‎ Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri memandang ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6% dalam waktu dekat‎. Hanya saja untuk mencapai itu ada beberapa persyaratan.

Persyaratan itu di antaranya rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) harus ada di 37%, sedangkan saat ini hanya 32%.‎ Selain itu, rasio tabungan terhadap PDB juga harus 34% didukung dengan defisi transaksi berjalan berada di level 3%.