Bisnis Donald Trump di Negara-negara Muslim



( 2015-12-10 05:25:55 )

Donald Trump, calon presiden AS, mengimbau untuk melarang orang-orang Islam masuk ke AS. Namun, faktanya, ia memperoleh jutaan dollar AS dari bisnis-bisnis di negara-negara berpenduduk mayoritas Islam. Dalam laporan keuangan pribadi terbaru yang diwajibkan kepada semua calon presiden AS dan dalam situs pribadi, Trump memiliki daftar cukup panjang terkait bisnis di Uni Emirat Arab, Azerbaijan, dan Turki.


Trump juga mempunyai dua rencana bisnis baru di Indonesia.


Berikut bisnis-bisnis Trump di negara-negara tersebut.


1. Dubai, Uni Emirat Arab

The Trump Organization telah mengagendakan pembangunan dua resor golf di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam penjelasan laporan keuangannya, Trump menjelaskan sudah melaksanakan persetujuan manajemen dengan DAMAC Crescent Properties. Namun, ia belum menjelaskan pendapatan dari bisnis ini. Resornya pun masih ditutup, meski rencananya akan rampung tahun ini.


2. Baku, Azerbaijan

Trump mengumumkan kemitraan untuk membangun hotel mewah di Baku, Azerbaijan, tepatnya di Laut Kaspia. Dalam laporannya, Trump menyatakan bahwa ia mendapatkan keuntungan sebesar 2,5 juta dollar AS atau setara Rp 33 miliar untuk biaya manajemen Trump International Hotel & Tower Baku, pada November 2014.


3. Istanbul, Turki

Trump Towers, Sisli, merupakan hunian 40 tingkat di Istanbul, Turki. Dalam situs pribadinya, Trump menyatakan bahwa ia tidak mempunyai bangunan tersebut. Namun, pemiliknya memiliki lisensi namanya. Pendapatan royalti dari lisensi itu 1 juta dollar AS hingga 5 juta dollar AS atau setara Rp 14 miliar hingga Rp 70 miliar.


4. Indonesia

Trump mengumumkan beberapa bulan lalu rencana pembangunan resor super-mewah di Bali, dan lapangan golf di Jawa Barat, Indonesia. Pembangunan lapangan golf tersebut merupakan yang pertama bagi Trump di Asia. Namun, rencana ini terlambat dimasukkan dalam dokumen data pencalonan presiden.