Harga Minyak Mentah Turun Tertahan Peningkatan Pekerjaan Pengeboran AS



( 2017-01-31 03:41:08 )

Harga minyak mentah mengalami penurunan pada penghujung perdagangan Selasa dinihari (31/01/2017) terpicu melonjaknya kegiatan pengeboran AS yang memberikan kekhawatiran atas peningkatan produksi saat banyaknya produsen minyak dunia sedang berusaha untuk mengikuti kesepakatan untuk mengurangi pasokan dalam usaha menyokong harga.

Harga minyak mentah berjangka AS ditutup turun 1 persen atau 54 sen, di tingkat $ 52,63. Harga minyak mentah patokan global Brent turun 32 sen menjadi $ 55,20 per barel pada 02:33 ET (1933 GMT).

Jumlah kilang minyak aktif AS naik ke level tertinggi sejak November 2015 pekan lalu, menurut data Baker Hughes, menunjukkan pengebor mengambil keuntungan dari harga minyak di atas US $ 50 per barel. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya termasuk Rusia sepakat untuk memotong produksi dengan hampir 1,8 juta barel per hari (bph) pada semester pertama 2017 untuk meringankan kelebihan pasokan dua tahun.

Indikasi pertama kepatuhan bahwa anggota yang sepakat telah memotong produksi sebesar 900.000 barel per hari (bph) pada bulan Januari, menurut Petro-Logistics, sebuah perusahaan yang melacak pasokan OPEC. Itu menunjukkan hanya 75 persen dari pemotongan yang ditargetkan akan terpenuhi, kata analis.

Harga minyak tetap di atas US $ 50 per barel karena produsen menyetujui hasil kesepakatan pada bulan Desember, mengintensifkan pengeboran aktifitas minyak shale AS. Para analis memperkirakan jumlah kilang AS akan terus meningkat pada tingkat tujuh kilang per minggu selama semester pertama tahun ini.

Seorang analis di J.P. Morgan mengatakan mereka melihat kenaikan harga minyak melampaui $ 60 per barel pada 2018 adalah mungkin. Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh, Senin ia memperkirakan harga minyak akan tetap di sekitar $ 55 per barel, menurut kantor berita Mehr.

Harga minyak memiliki potensi lemah dalam kisaran Resistance antara $ 53,10–$ 53,60, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support antara $ 52,10–$ 51,60. Analis memprediksikan harga minyak mentah berpotensi naik jika dollar AS terus memanjangkan pelemahannya. Namun sentimen peningkatan produksi minyak AS masih menjadi ancaman penekan harga minyak.