Cadangan Devisa Januari Naik Menjadi Rp1.558 Triliun



( 2017-02-08 06:39:15 )

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa akhir Januari 2017 mencapai USD116,9 miliar atau setara Rp1.558 triliun (estimasi kurs Rp13.332/USD). Posisi ini naik USD320 juta atau sekitar Rp4,26 triliun dibandingkan posisi akhir Desember tahun lalu sebesar USD116,6 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyebut, peningkatan cadangan tersebut terutama dipengaruhi penerimaan cadangan devisa yang berasal dari pajak dan devisa ekspor migas pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, kata Tirta di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Posisi cadangan devisa per akhir Januari 2017 dinilainya cukup untuk membiayai 8,7 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, cadangan tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan cadangan devisa pada bulan Januari juga diperkuat dengan masuknya dana asing dari pasar keuangan. Dia menyebut, terjadi pembelian asing bersih sebesar Rp19,7 triliun di pasar obligasi dan penurunan capital outflow di pasar saham, sehingga rupiah menguat 0,43% secara bulanan pada Januari lalu.

Peningkatan cadangan devisa pada Januari diharapkan menjadi buffer yang kuat di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi AS serta rebalancing ekonomi China. Selain itu, tren kenaikan cadangan devisa ini mengindikasikan potensi kenaikan neraca pembayaran pada kuartal I-2017, katanya.