Tahun Depan Jumlah Pencetakan Uang Diperkirakan Turun



( 2015-12-11 07:29:38 )

Pada tahun depan, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) memprediksikan permintaan pencetakan uang dari Bank Indonesia (BI) akan turun jika dibandingkan dengan tahun ini. Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius memprediksikan pesanan pembuatan uang tersebut akan turun sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan tahun ini yang ditargetkan mencetak 9,5 miliar bilyet (lembar) uang kertas dan 1,6 miliar uang logam. "Tren tampaknya menurun karena kan belum negosiasi. (Turunnya) mungkin sekitar 10 persen," katanya. Dia menyatakan ada bermacam-macam alasan BI mengurangi pesanan uangnya ke perusahaan pelat merah tersebut.


Seperti ketersediaan uang di BI yang masih cukup atau kondisi uang yang beredar di masyarakat dinilai masih layak pakai sehingga tidak perlu ada pergantian dengan uang baru. "Kan dia (BI) yang mengatur peredaran uang. Dia mungkin masih punya cadangan. Bisa juga sosialisasi uang bersih itu tidak gagal. Dulu kita kan uang tidak disimpan di dompet. Kan, kita sering sosialisasi uang bersih, mungkin itu cukup efektif sehingga stok masih ada," ujarnya. Menurut Anton, menurunnya pesanan untuk mencetak uang ini akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan. Meski porsi pendapatan dari percetakan uang sudah mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya, jasa percetakan uang masih mendominasi pendapatan bagi perusahaan.


Dia menambahkan, "Ya kan dulu 70 persen didominasi kontribusinya dari BI (pencetakan uang). Sekarang ini jadi 66 persen, itu dalam bentuk uang kertas dan logam. Yang non-uangnya jadi 34 persen, seperti document security." Untuk menggantikan penurunan pendapatan perusahaan dari jasa pencetakan uang, Peruri saat ini tengah meningkatkan bisnis ke pasar luar negeri dengan melayani jasa percetakan uang dan non-uang bagi negara lain. "Kita akan masuk market luar negeri karena non-uang kita harus kejar untuk dapat revenue. Kita kan ada shareholder aspiration dari pemilik modal, jadi harus kita capai revenue-nya," ujarnya.