Investor Asing Lepas Saham, IHSG Dibuka Melemah



( 2017-02-14 04:12:51 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan saham hari Selasa pekan ini. Indeks diperkirakan bakal bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, pada hari Selasa (14.02.2017), IHSG turun tipis sebesar 6,99 poin atau 0,13 persen ke level 5.5.402,55. Pelemahan IHSG berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG turun 11,02 poin atau 0,20 persen ke level 5.398,54.

Ada sebanyak 92 saham yang menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 45 saham yang melemah dan menekan IHSG. Di luar itu, 91 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.405,51 dan terendah 5.397,81. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 714.574 kali dengan volume perdagangan 410 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 242,7 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 800 juta di pasar reguler. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 13.328.

Secara sektoral, sebagian besar sektor melemah, hanya dua sektor yang menguat yaitu perkebunan naik 0,26 persen dan kontruksi naik 0,12 persen.

Sektor industri dasar turun 0,85 persen dan membukukan pelemahan terbesar. Disusul kemudian sektor aneka industri yang melemah 0,24 persen dan sektor infrastruktur yang turun 0,46 persen.

Adapun saham yang menguat antara lain WOMF naik 16,19 persen ke level Rp 248 per saham, saham BULL mendaki 10 persen ke level Rp 145 per saham, dan PSKT menanjak 7,93 persen ke level Rp 136 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PTSN turun 7,61 persen ke level Rp 85 per saham, saham OASA susut 7,37 persen ke level Rp 402 per saham, dan saham ETWA merosot 6,59 persen ke level Rp 85 per saham.

Menurut dari salah satu analis yang bernama Maxi Liesyaputra menjelaskan, bahwa pada perdagangan kemarin IHSG mengalami penguatan yang signifikan sebesar 0,7 persen dan ditutup di level 5.409,7. Asing mencatat net buy sebesar Rp 512 miliar.

Penguatan indeks tersebut antara lain ditunjang oleh kenaikan beberapa saham seperti TLKM, BBRI dan BBCA. "Untuk perdagangan hari ini kami lihat indeks masih memiliki sentimen yang cukup bervariasi," jelas dia.

Indeks Dow Jones mencatat kenaikan yang ditutup di posisi tertinggi sepanjang sejarah di level 20.412,2. Kenaikan tersebut ditopang oleh ekspektasi kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan oleh presiden Donald Trump.

Bursa regional Asia Pasifik seperti Nikkei pada hari ini mengalami koreksi setelah penguatan kemarin meskipun masih daam tren pelemahan yen Jepang terhadap Dolar AS.

"untuk hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan potensi untuk kembali menguat dengan kisaran pergerakan antara 5.390 sampai 5.460," tutup Maxi.