Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Merosot Menembus Level Terendah di $ 35



( 2015-12-14 03:35:29 )

Pada perdagangan sabtu dini hari (12/12) Harga minyak mentah berjangka AS ditutup lebih rendah, setelah International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional mengingatkan bahwa kelebihan pasokan global minyak mentah dapat bertambah lebih banyak lagi pada tahun depan. IEA juga memperingatkan kepada negara maju dalam pengelolaan energi, bahwa pertumbuhan permintaan mulai melambat.

Dalam laporan minyak bulanannya, Pengawas energi menyatakan, “ Kemungkinan konsumsi telah mencapai klimaksnya pada kuartal ketiga dan pertumbuhan permintaan diperkirakan melambat ke posisi masih sehat 1,2 juta barel perhari pada tahun 2016, sebagai dukungan dari penurunan tajam harga minyak yang mulai memudar ”. Harga minyak mentah telah jatuh namun sedikit bertahan sejak pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak pekan lalu. Data juga menunjukkan OPEC memproduksi 31.700.000 barel per hari pada bulan November, lebih banyak minyak dari bulan apapun sejak akhir 2008.

Pasar minyak mentah mengalami kerugian sedikit setelah data AS menunjukkan pengebor menyurutkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di negara itu selama satu pekan sebanyak 14 dari 15 untuk setidaknya sejak April 2010. Harga minyak mentah berjangka WTI mencapai level $ 35 untuk pertama kalinya sejak Februari 2009. Harga minyak mentah ditutup turun 3,1 persen atau $ 1,14 pada 35,62 dollar per barel. Harga WTI terendah pada saat krisis keuangan pada Desember 2008 adalah 32,40 dollar per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent anjlok berkisar di bawah $ 38 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2008. Harga ditutup turun 4,5 persen pada 37.94 dollar per barel. Harga Brent sesi terendah adalah 37,36 dollar per barel, sedikit di atas 36,20 dollar per barel selama krisis keuangan. Jika lebih jatuh lagi akan sampai ke posisi terendah Juni 2004, ketika diperdagangkan di sekitar 34 dollar per barel.

Dalam kesempatan lain Goldman Sachs mengatakan minyak bisa jatuh sampai $ 20 per barel jika dunia kehabisan kapasitas untuk menyimpan pasokan yang tidak diinginkan. Dalam berita lain, prediksi cuaca AS menyatakan suhu hangat lebih dari biasanya menjelang Natal akan menghambat permintaan pemanas, meningkatkan bensin berjangka AS lebih tinggi dari pemanasan harga minyak pada bulan Desember untuk pertama kalinya dalam setidaknya lima tahun. Bensin Premium untuk minyak pemanas untuk kontrak Januari meningkat saat kontrak minyak pemanas merosot hampir 6 persen sementara bensin turun 0,4 persen.