Peningkatan Pasokan AS Bayangi Harga Minyak Dunia



( 2017-03-01 06:10:47 )

Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah, meski diperdagangkan masih di atas level USD50 per barel ketika keprihatinan tentang meningkatnya pasokan minyak Amerika Serikat (AS) terus membayangi upaya OPEC menekan produksi minyak dunia untuk menjaga harga. Stok minyak mentah AS telah mengalami lonjakan selama tujuh pekan secara berturut-turut.

Berdasarkan rilis laman Reuters, Rabu (1/3/2017) diperkirakan persediaan minyak AS secara mingguan bakal bertambah 3,1 juta barel, untuk kemudian memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan permintaan mungkin tidak cukup untuk menyerap minyak mentah hingga membuat banjir pasokan global. Kondisi ini memberikan tekanan kepada harga minyak dunia.

Tercatat harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berkurang 4 sen atau setara 0,1% di level USD54,01 per barel, sedangkan minyak mentah Brent jatuh mencapai 34 sen atau 0,6% ke level USD55,59 per barel. Selama sebulan ini Brent sedikit mengalami perubahan, dimana WTI mencetak keuntungan bulanan tepat di atas 2%.

Sementara harga bensin berjangka menyusut 1,35% pada level USD1.5120 per galon, yang diyakini juga terbebani pasokan minyak. Gasoline berada di bawah tekanan pada perdagangan terakhir, dimana stok melimpah. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) sejauh ini telah menampilkan kepatuhan pengurangan produksi yang di mulai sejak awal tahun.

Tanpa kepatuhan penuh dari OPEC dan produsen non-OPEC serta sinyal adanya peningkatan permintaan membuat masih ada kemungkinan dikoreksi. Ada risiko semuanya untuk pelemahan, jelas Manajer Riset Tradition Energy Gene McGillian.

Sebanyak 11 produsen minyak non-OPEC telah berkomitmen untuk mengurangi produksi. Rusia mengaku sanggup untuk mengurangi produksi mencapai 124.000 barel per hari pada bulan ini. Di sisi lain analis dan ekonom berharap harga Brent di 2017 akan berada di kisaran USD57.52 per barel.