Mentan: Harga Cabai Bisa Dikendalikan Swasembada Kaum Ibu



( 2017-03-27 02:42:41 )

Harga cabai yang sempat mencapai Rp130.000 per kilogram menyebabkan masyarakat menjerit. Hal ini membuat Menteri Pertanian (Mentan) yang bernama Amran Sulaiman melakukan beberapa langkah untuk menekan harga langit itu.

Menurut Amran, penurunan harga cabai ini dikarenakan meningkatnya produksi cabai di sentra-sentra produksi cabai rawit merah. Hal ini menyebabkan jumlah cabai tersebut melimpah sehingga masyarakat tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya.

“Saya sampaikan kepada ibu-ibu di seluruh Indonesia untuk menanam cabai. Jadi ini berkat peranan ibu-ibu semua. Saya percaya ibu-ibu adalah tiangnya negara,” ujar Amran saat memberikan materi di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), di Hotel Lor-In Sentul, Bogor, pada hari Minggu (26.03.2017).

Amran mengatakan, jika 120 juta perempuan Indonesia swasembada untuk menanam cabai dan memelihara ayam yang hasilnya 2 juta per hari, total dapat menghasilkan Rp120 triliun.

“Luar biasa dahsyatnya dan saya yakin akan terjadi swasembada terbaik atas kontribusi besar ibu-ibu Muslimat NU,” jelas Amran yang menyebut harga cabai saat ini di kisaran Rp40.000-Rp50.000 per kilogram.

Menurutnya, jika swasembada pangan muncul dari peran tangguh para ibu. Sebab itu menurutnya, jika lahir pemimpin yang tangguh, itu pasti lahir dari peran ibu-ibu.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU yang bernama Khofifah Indar Parawansa berupaya untuk mewujudkan inovasi produk pertanian. Hal ini, menurutnya, tidak terlepas dari peran ibu-ibu Muslimat yang sebagian besar juga petani di desanya masing-masing.

“Saya mendorong kepada ibu-ibu Muslimat untuk memperbarui langkah. Saya tekankan agar hasil panen tidak hanya sekadar petik dan jual, tetapi petik, olah, kemas, dan jual,” terang Khofifah.

Inovasi ini, lanjut dia, tentu akan menghasilkan profit lebih sehingga usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa akan tercapai. Dia tidak memungkiri, hal ini memerlukan keterampilan khusus yang bisa disinergikan dengan pemerintah.

“Kita kerja sama dengan Menteri Desa dan Menteri Pertanian dalam Rapimnas ini. Mereka mempunyai balai-balai latihan yang bisa dimanfaatkan ibu-ibu Muslimat di wilayah dan cabang untuk meningkatkan keterampilan olah dan kemas tadi,” tandas Khofifah.