Sentimen Turunnya Produksi Mendorong Harga Kakao Meningkat



( 2015-12-15 10:06:41 )

Harga kakao berjangka ICE Futures lanjutkan penguatan pada akhir perdagangan Selasa dinihari tadi (15/12). Penilaian kenaikan harga berasal dari masih belum pulihnya produksi kakao. Eksportir kakao di negara produsen terbesar kakao, Pantai Gading membayar premi tinggi kepada pemasok dalam upaya untuk mengamankan biji kakao dan kekhawatiran bahwa serangan angin Harmattan dapat mengganggu produksi tanaman kakao.

Eksportir menyebutkan pada hari Senin, kedatangan produksi di pelabuhan jatuh ke 58.000 ton selama seminggu terakhir, turun dari 69.000 ton pada periode yang sama tahun lalu. Di bawah sistem penjualan ke depan Pantai Gading, pemerintah tetap memiliki harga dijamin dari 1.088 CFA Franc per kg musim ini untuk kakao tiba di gudang eksportir di pelabuhan. “Orang-orang besar membayar 30 sampai 50 franc CFA ($ 0.05- $ 0,08) per kilogram di atas skala harga,” kata direktur eksportir Eropa yang berbasis di San Pedro.

Di akhir perdagangan selasa dini hari harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup meningkat sebesar 22 dollar atau 0,66 persen pada posisi 3.375 dollar per ton.

Sebuah Analyst memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat dengan perkiraan masih mengukuhkan produksi di negara-negara produsen kakao.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.425 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.475 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.325 dollar dan 3.275 dollar.