Laju Indeks Harga Saham Gabungan pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa (11/4/2017) menguat 4,3 poin atau 0,08 persen ke level 5.648,6. Pergerakan IHSG yang menguat berbeda dengan bursa global yang melemah.

Penguatan IHSG berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 5,23 poin atau 0,09 persen ke level 5.649,5. Indeks saham LQ45 menguat 0,08 persen ke level 935,198. Mayoritas indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 74 saham yang menguat mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 42 saham melemah dan 69 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi di 5.650,4 dan terendah 5.646,25.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham konstruksi naik 0,74 persen, dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul oleh sektor saham infrastruktur menguat 0,29 serta barang konsumsi bertambah 0,12 persen.

Beberapa saham yang menguat diantaranya TPMA naik 24,39 persen ke level Rp 306, saham RIMO menguat 13,10 persen ke level Rp 190 per saham, dan saham HOME melonjak 11,48 persen ke level Rp 272 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain saham MARI turun 4,94 persen ke level Rp 1.155 per saham, saham FPNI merosot 4,52 persen ke level Rp 380 per saham, dan saham HOME tergelincir11,48 persen ke level Rp 272 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan bahwa IHSG sedang berupaya mencetak rekor baru. Pola gerak IHSG masih menunjukkan potensi penguatan meski terbatas. Namun, jika ada koreksi wajar, menurut William pelaku pasar dapat memanfaatkan hal itu untuk momentum aksi beli.

William mengatakan, level support IHSG wajib terjaga baik untuk menghindari pola tekanan besar jangka pendek sehingga pola kenaikan masih terjaga baik.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.603-5.698 pada Selasa pekan ini," ujar William dalam ulasannya.