Selundupan Barang Elektronik Meningkat



( 2015-10-27 10:45:35 )

Modusnya adalah pemalsuan administrasi


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menangkap sejumlah produk elektronik ilegal yang cukup meningkat. "Memang, ada upaya dan arahan Presiden untuk menindak barang ilegal," kata Direktur Penindakan dan Penyidikan DJBC, Harry Mulya di Jakarta, Selasa 27 Oktober 2015.

Menurut data DJBC, ada 129 kasus penyelundupan barang elektronik dengan nilai tangkapan Rp 74,67 miliar, hingga Oktober 2015. Angka ini meningkat dibandingkan 2014, yang sebanyak 96 kasus dengan nilai Rp 41,6 miliar. "Peningkatan angka hampir dua kali lipat," kata dia. Harry mencontohkan, produk elektronik ilegal yang ditangkap adalah televisi.


Salah satu modusnya adalah dengan memalsukan administrasi. Misalnya, dalam dokumen, tertera televisi 32 inchi, tetapi ketika dibuka ukurannya berbeda. Selain produk elektronik, produk-produk yang diselundupkan adalah tekstil dan produk tekstil, gula, serta beras.


Daerah yang rawan penyelundupan adalah daerah Sumatera bagian timur. Ada beberapa titik rawan penyelundupan di sana, seperti Lhokseumawe, Teluk Nibung, Dumai, Bengkalis, Jambi, Tembilahan, Pekanbaru, dan Entikong.