IHSG Tertekan Menunggu Kepastian Bunga The Fed



( 2017-05-02 03:07:07 )

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung tertekan pada perdagangan saham sepekan ini. Sentimen global dan domestik akan mempengaruhi laju indeks saham.

Analis PT Reliance Securities Robertus Yanuar Hardy mengungkapkan, terkait sentimen global pelaku pasar tengah menanti kepastian kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).

"Pekan ini investor masih akan menantikan pernyataan dari The Fed pada Rabu malam atau pada 3 Mei, yang diharapkan dapat memberi kepastian akan rencana kenaikan suku bunga bertahap yang diperkirakan berlanjut pada bulan Juni mendatang," ungkapnya di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Sementara itu, pelaku pasar tengah memperhatikan kondisi di Eropa. Khususnya, terkait berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) di Perancis.

"Pemilu Perancis putaran kedua yang akan berlangsung pada akhir pekan juga masih patut menjadi perhatian investor, di mana dua kandidat yang berhadapan masing-masing mewakili kubu yang pro dan kontra terhadap Uni Eropa," lanjutnya.

Sementara itu di dalam negeri, pelaku pasar juga menunggu data inflasi. "Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April berada pada kisaran 0,08 persen bulanan dan 4,17 persen tahunan, di mana kenaikan harga ayam dan tarif dasar listrik masih lebih dominan terhadap penurunan harga bawang merah dan sayur-sayuran," jelas dia.

Robertus memprediksikan IHSG berada di kisaran support 5.470 dan resistance 5.620 sepanjang pekan ini. Saham rekomendasi pekan ini antara lain, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).

Pada perdagangan saham pekan lalu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG naik 0,36 persen pada pekan lalu di mana berhasil ditutup pada level 5.685,29 dibanding pekan sebelumnya yakni 5.664,48. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar juga meningkat 0,39 persen menjadi Rp 6.189,63 triliun dari pekan sebelumnya Rp 6.164,98 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham menguat 4,55 persen menjadi 296,11 ribu kali transaksi dari 283,22 ribu kali transaksi dari sepekan sebelumnya.

Akan tetapi, untuk rata-rata volume transaksi harian turun 25,34 persen menjadi 10,19 miliar unit saham dari 13,65 miliar unit saham. Rata-rata nilai transaksi harian juga turun 3,31 persen menjadi Rp9,05 triliun dari Rp9,36 triliun pada sepekan sebelumnya.

Para investor asing mencatatkan beli bersih Rp4,09 triliun di sepanjang pekan lalu. Sepanjang tahun investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp21,89 triliun.