Menteri Rini Patok Keuntungan BUMN 2017 Sebesar Rp 205 Triliun



( 2017-05-04 03:03:23 )

Rini Soemarno selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan profit atau laba yang tercatatkan di BUMN pada tahun 2017 adalah sejumlah Rp 205 triliun atau naik sebesar Rp 164 triliun dari tahun 2016.

"Insya Allah BUMN dapat memberikan kontribusi lebih besar dari segi keuntungan. Kalau 2016 Rp 164 triliun, tahun 2017 ini, saya menargetkan Rp 205 triliun," kata Menteri BUMN, Rini pada sambutannya pada BUMN Marketeer Awards 2017 di Jakarta, pada Rabu (03/05) malam.

Rini menjelaskan tujuan didirikannya BUMN disamping memperoleh keuntungan, juga memiliki program dan memajukan layanan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat dan konsumen Indonesia. Menurutnya, semasa memimpin kementerian selama 2,5 tahun terakhir, banyak perusahaan BUMN yang salah satunya adalah sektor bank dapat mengerjakan sinergi jika sebelumnya antarbank saling berbenturan.

Sasaran laba Rp 205 triliun diharapkan dapat tercapai melalui ATM Bersama Bank Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) yang dapat diakses nasabah pada akhir tahun. Menteri Rini juga berharap BUMN menyadari pentingnya strategi pemasaran dan taktik untuk memperbesar merek (branding campaign). Adapun berdasarkan data, Kementerian BUMN sudah mencatatkan laba sebesar Rp 39 triliun pada triwulan pertama 2017. Sementara itu, aset pada triwulan pertama mencapai Rp 6.560 triliun.

Dalam kesempatan sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro memaparkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada triwulan I terhitung agresif dengan angka Rp 54 triliun, namun masih minus 88,4% dari target, yaitu sebesar Rp 468 triliun. Kemudian jangkauan EBITDA pada triwulan I 2017 sebesar Rp92 triliun, dengan perbandingan 15% dari 2016.

BUMN diharapkan agar dapat berkompetensi dengan swasta baik di tingkat nasional, regional maupun internasional, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya terhadap perekonomian nasional antara lain berupa setoran dividen dan pajak. Selanjutnya, Imam menyatakan bahwa sinergi BUMN diperlukan untuk mencapai target-target pemerintah. Sinergi BUMN adalah kunci bagi perusahaan-perusahaan BUMN untuk bangkit dan menyusul ketertinggalan.