Harga minyak dunia naik pada perdagangan hari ini untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun. Namun, investor tetap mencermati penurunan produksi oleh OPEC dan beberapa produsen lainnya mengakhiri kekosongan selama tiga tahun.

Berdasarkan rilis laman Reuters, Kamis (22/6/2017), harga minyak mentah brent naik 9 sen atau 0,2% ke level USD44,91 per barel pada pukul 00:00 GMT, setelah turun 2,6% pada sesi sebelumnya ke level terendah sejak Agustus tahun lalu.

Harga minyak mentah AS juga naik 12 sen atau 0,3% ke level USD42,65 per barel. Kemarin, mereka menetap di level USD42,53 per barel, setelah menyentuh tingkat intraday terendah sejak Agustus 2016.

Pasar sebagian besar mengabaikan komentar semalam dari menteri minyak Iran bahwa anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sedang mempertimbangkan pemotongan produksi yang lebih dalam.

Sejak memuncak pada akhir Februari, minyak mentah telah turun sekitar 20%, benar-benar menghapus kenaikan pada akhir tahun setelah pemotongan produksi yang dipimpin OPEC.

OPEC dan produsen lainnya sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari dari Januari selama enam bulan, kemudian diperpanjang untuk sembilan bulan berikutnya.

Dengan meningkatnya produksi di Nigeria dan Libya, negara-negara yang dibebaskan dari kesepakatan tersebut, dan lonjakan produksi di Amerika Serikat, yang bukan merupakan bagian dari kesepakatan tersebut.

Dan penurunan yang lebih besar dari perkiraan pada stok minyak mentah AS yang dilaporkan semalam hampir tidak menggeser. Administrasi Informasi Energi AS menuturkan, persediaan minyak mentah turun 2,5 juta barel dalam sepekan hingga 16 Juni, melampaui ekspektasi analis terhadap penurunan sebesar 2,1 juta barel, karena impor naik tipis sebesar 56.000 barel per hari.

Stok bensin turun 578.000 barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 443.000 barel yang tidak biasa musiman, yang telah terlihat bearish di pasar.