Bunga Kredit Yang Tinggi Dinilai Pengaruhi Lesunya Daya Beli Masyarakat



( 2017-08-14 03:55:35 )

Tingginya suku bunga kredit perbankan dinilai ikut serta dalam mempengaruhi kemerosotan pada penyaluran kredit. Pengamat mengungkapkan, bunga kredit merupakan salah satu pemicu lemahnya daya beli masyarakat.

Periode Juni 2017, penyaluran kredit perbankan tercatat 7,6 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan periode Mei 2017 yaitu 8,6 persen. Penyaluran ini terus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Menurut Bhima Yudhistira Adhinegara, salah satu Pakar Ekonomi The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), bunga kredit yang tinggi akan menggerogoti pendapatan masyarakat. "Daya beli lesu karena bunga kredit masih mahal, jadi masyarakat enggan tarik kredit konsumsi seperti kendaraan dan properti," jelas Bhima saat dihubungi pada Senin (14/08/2017).

Dia juga menerangkan, saat ini rata-rata suku bunga dasar kredit perbankan masih di atas 10 persen. "Ketika pendapatan masyarakat juga sedang lesu, sementara bunga kredit masih mahal, imbasnya adalah kemampuan bayar cicilan kredit jadi makin kecil," tuturnya.

Dia mengatakan, masyarakat tidak mau mengambil kredit baru juga karena khawatir terjepit pembayaran cicilan pokok utang ditambah dengan bunga yang besar. "Masyarakat lebih hati-hari memang, tapi berimbas ke pertumbuhan kredit perbankan yang kurang bagus," ujar dia.

Pada Minggu lalu, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menyatakan bunga kredit mengalami penurunan sekitar 6 basis poin. Tapi walaupun turun, bunga kredit masih di atas 10 persen yakni rata-rata 11,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 11,83 persen.

Mengutip data uang beredar Juni 2017 penurunan pada suku bunga kredit terjadi seiring menurunnya suku bunga simpanan berjangka. Hal ini diakibatkan oleh penurunan suku bunga simpanan tenor 1 bulan menjadi 6,3 persen dari bulan sebelumnya sebesar 6,37 persen. Untuk jangka waktu 6 bulan menjadi 6,95 persen dari bulan sebelumnya 7,03 persen. Kemudian tenor 12 bulan menjadi 7,05 persen dari sebelumnya 7,11 persen dan suku bunga simpanan tenor 24 bulan menjadi 6,95 persen dari periode bulan sebelumnya 6,97 persen.

Namun, suku bunya simpanan dengan tenor 3 bulan masih stabil berada di posisi 6,62 persen. "Secara umum bunga kredit masih dua digit tapi masih sejalan dengan proses konsolidasi di perbankan," ucap Agus.